Site icon Risalahnegeriku

6 Desa Terisolasi Akibat Gempa Majene, Relawan Susuri Hutan Bawa Bantuan

Majene

Enam desa di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), dilaporkan masih terisolasi dan belum tersentuh bantuan logistik pascagempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,2 di wilayah tersebut. Sejumlah relawan bahkan harus jalan kaki menempuh jalur yang tertutup longsor dan menyusuri hutan.

“Para relawan bergerak dari posko di Majene kemudian mengendarai kendaraan 2 jam lamanya. Setelah itu kita harus turun jalan kaki karena kontur tanah sangat labil, kita masuk dengan jalan kaki 1,5 km atau sekitar 30 menit menuju desa pertama,” ujar Dekan FTI UMI Makassar Zakir Sabara menceritakan perjuangan relawan dari FT UMI Makassar kepada wartawan, Senin (18/1/2021).

Zakir menjelaskan Desa Sambabo menjadi desa pertama yang bisa ditemui para relawan dari UMI Makassar. Untuk sampai di desa pertama tersebut tidak mudah karena relawan harus menumpang ekskavator.

Dari Desa Sambabo, relawan mahasiswa kemudian kembali menyusuri hutan lebat untuk menembus desa kedua, yakni Desa Kabiraan. Butuh waktu sekitar 30 menit dengan berjalan kaki untuk tiba di Desa Kabiraan.

“Jadi karena tanah labil dan ada bekas longsor di situ, jadi kita harus menyeberang di tempat itu menggunakan alat ekskavator dengan mengangkut relawan mahasiswa menggunakan alat sendoknya. Bantuan yang telah diberikan kemudian relawan bergerak ke desa kedua dan alhamdullillah dapat kita lalui,” jelasnya.

Meski begitu, langkah Relawan Mahasiswa FTI UMI Makassar akhirnya terhenti di desa ketiga lantaran akses terputus akibat gempa. Mahasiswa tak bisa melalui akibat konstruksi tanah labil dan banyaknya bebatuan.

“Kita terhenti di desa ketiga karena bekas longsor banyak bebatuan jadi kami tak bisa bergerak ke lokasi (desa ketiga),” terangnya.

Olehnya itu, Zakir kemudian meminta bantuan pemerintah pusat untuk memberi bantuan dengan menggunakan helikopter agar bisa melalui desa yang terisolasi.

“Saya dihubungi sama BNPB Pusat rencananya hari ini mereka menggunakan heli untuk memberi bantuan kepada desa yang masih terisolasi. Di lokasi ini semua akses terputus, akses jalan, akses komunikasi serta akses listrik sehingga dibutuhkan intervensi berbagai pihak, mulai dari Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten,” jelasnya.

Keenam desa yang masih terisolasi dan belum tersentuh bantuan tersebut adalah Desa Sambabo, Desa Kabiraan, Desa Tande Allo, Desa Ulumanda, Desa Popenga, dan Desa Panggalo. Bahkan menurut laporan yang diterima relawan, ada 2 desa dari desa tersebut yang belum ada kabar warganya sama sekali sejak gempa terjadi.

Relawan Mahasiswa FTI UMI Makassar sendiri bergerak dari Makassar menuju Sulbar. Relawan yang berjumlah 30 orang ini membawa bantuan dan mendirikan tenda pengungsi di lokasi gempa.

(nvl/nvl)

Exit mobile version