Site icon Risalahnegeriku

Bank Syariah Indonesia dan Ekonomi Hijau Berasas Lingkungan

Inanegeriku – Seiring meningkatnya kepedulian khalayak umum terhadap bumi dan lingkungan, gaya hidup go green juga berimbas pada perubahan konsep ekonomi yang sebelumnya berkonsep ekonomi ‘hitam’ beralih menjadi ekonomi hijau.

Jika ekonomi hitam hanya mementingkan segi keuntungan dan cenderung berlebihan pada penggunaan sumber daya alam, lain halnya pada konsep ekonomi hijau yang selain bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga namun tetap berusaha minim risiko akan kerusakan lingkungan di sekitarnya.

Ekonomi hijau bisa juga diartikan suatu perekonomian yang minim pencemaran lingkungan, hemat penggunaan sumber daya alam dan berkeadilan sosial terhadap warga dan lingkungan di sekitarnya.

Di Indonesia sendiri, gerakan ekonomi hijau terus diperbarui dan diwujudkan beriringan dengan sistem pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan saat ini namun juga mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup generasi mendatang. Sebuah konsep pembangunan yang tidak mengorbankan lingkungan agar generasi masa depan tetap bisa menikmati lingkungan layak huni.

Dillansir dari World Commission on Environment and Development (WCED), pada konsep pembangunan berkelanjutan ada beberapa poin darurat yang menjadi dasar dalam perumusan kebijakan lingkungan, yaitu :

Program CSR BSI

BSI sebagai salah satu bank syariah terbesar di Indonesia turut andil menerapkan konsep ekonomi hijau pada sistem perbankannya. BSI pun ikut ambil peran dalam meningkatkan gaya hidup peduli lingkungan dengan banyak program kegiatan CSR yang diusungnya, sebagai berikut :

1. Program Desa Binaan BSI

BSI membuat program Desa binaan BSI terdiri dari beberapa program usaha yang dikelola oleh warga setempat. Program pembinaan usaha ini berupa pertanian, perikanan, peternakan kambing dan domba, peternakan sapi, budidaya kopi serta pengembangan ekowisata. Desa binaan BSI terdapat di 12 provinsi, 22 kabupaten, dan 24 desa yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 1.600 kepala keluarga.

2. Program Desa Berdaya BSI

BSI juga membuat Desa Berdaya di Meunasah Asan Aceh Timur yang berhasil mengekspor sebanyak 60 ton ikan bandeng ke Korea Selatan dan Jepang pada kali perdananya.

3. Program Penanaman Pohon Bakau

Sebagai bentuk komitmennya turut serta mewujudkan tanggung jawab sosial terhadap lingkungan, BSI melakukan penanaman 20.000 pohon bakau di Kedonganan, Kabupaten Badung Bali.

4. Program Beasiswa

Menggandeng BSI Maslahat, BSI telah memberikan beasiswa kepada lebih dari 400 siswa tidak mampu sebagai penerima manfaat.

5. Program Daur Ulang Sampah

Konsen pada permasalahan sampah di Indonesia, BSI membuat program peningkatan daya guna limbah plastik yang diolah menjadi barang dengan nilai jual.

Adanya data Kementerian yang menunjukkan Indonesia sebagai penyumbang sampah plastik terbesar ke-2 di dunia dengan bobot sampah plastik mencapai 6,8 juta ton per tahun serta ketidakpedulian 72% warga Indonesia dalam hal pengelolaan sampah plastik makin membuat permasalahan sampah di Indonesia semakin meningkat.

Rendahnya kesadaran masyarakat akan permasalahan sampah plastik, harus diiringi dengan peran pemerintah atau lembaga terkait untuk menimbulkan kesadaran serta edukasi tepat tanpa kesan menggurui melalui program-program berbasis lingkungan.

Berkaca dari hal ini, BSI sebagai lembaga keuangan mengeluarkan kebijakan dan program-program yang berasas lingkungan. Beberapa contoh di antaranya berupa program CSR, ekonomi hijau, termasuk merubah sampah sebagai barang niaga yang memiliki nilai jual. Seperti penyediaan mesin anjungan daur ulang sampah, hasil kolaborasi antara BSI dengan PlasticPay.

Kolaborasi ini bertujuan mengedukasi masyarakat agar bisa turut serta memilah dan mengelola sampah plastik dengan baik. Masyarakat yang ingin berpartisipasi cukup memasukkan botol plastik ke mesin anjungan dan selanjutnya mereka akan mendapat poin yang dapat ditukarkan dengan merchandise BSI ataupun saldo uang elektronik yang bisa digunakan untuk berbelanja.

Diharapkan melalui program ini, dapat menghasilkan gerakan gaya hidup go green yang akan berdampak baik pada lingkungan berbarengan dengan peningkatan pendapatan warga melalui sejumlah nilai rupiah yang didapat dengan menyetor botol minuman plastik ke mesin anjungan ini.

Mesin anjungan PlasticPay sudah tersebar di area Jabodetabek dan sangat mudah penggunaannya. Lingkungan bersih terjaga, masalah sampah plastik perlahan teratasi, keuntungan ekonomi pun didapat bagi para penggunanya.

Menjadi sebuah strategi kecil untuk terus menyalakan gerakan cinta lingkungan dan pengelolaan tepat menangani sampah plastik.

Baca Juga: Potensi Badai Dahsyat 28 Desember, DKI Persilakan Perusahaan WFH

Exit mobile version