Inanegeriku – Indonesia telah mengirim bantuan tahap kedua dan tiba di Turki pada Senin (13/2) usai gempa mengguncang negara itu pada 6 Februari.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara menyatakan bantuan itu berupa personel tim darurat medis (Emergency Medical Team/EMT), rumah sakit lapangan, serta bantuan logistik kurang lebih 40 ton.
“Bantuan kemanusiaan gelombang kedua dari pemerintah RI, tiba di Bandara Sakirpasa, Adana, 13 Februari 2023, pukul 21.00 waktu setempat,” demikian pernyataan resmi KBRI Ankara, Selasa (14/2).
Duta Besar RI di Turki Lalu Muhamad Iqbal dan Koordinator Bantuan Kemanusiaan Badan Penanggulangan Bencana (AFAD) Turki Mehmet Gulluoglu menyambut kedatangan bantuan itu.
“Selamat datang saudaraku di Turki. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan”, ujar Mehmet dalam pernyatan resmi KBRI Ankara.
Dalam pengerahan bantuan ini, tim medis berada di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, dan Kementerian Kesehatan.
EMT terdiri dari berbagai unsur yakni pemerintah dan organisasi masyarakat.
Setelah tiba di Adana, tim mendapat pengarahan langsung dari Dubes RI mengenai situasi dan strategi.
Setelah itu, tim menuju lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektare di Kota Hassa, Provinsi Hatay. Fasilitas kesehatan ini akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis dan paramedis.
Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dalam tiga gelombang. Hingga saat ini dua gelombang telah tiba. Gelombang bantuan terakhir akan tiba di Turki pada 18 Februari 2023.
Turki berduka usai usai gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 mengguncang negara itu hingga Suriah pada Senin pagi waktu setempat.
Imbas bencana tersebut, korban meninggal dari dua negara mencapai 37.457 per Selasa. Lebih rinci korban di Turki sebanyak 31.643, dan di Suriah tercatat 5.814 jiwa.
Korban meninggal diperkirakan bakal meningkat lantaran masih banyak orang terjebak di reruntuhan gedung.
Baca Juga: Tiket Masuk Candi Borobudur Rp 150.000 Per Orang, Kemahalan?