Site icon Risalahnegeriku

Dampak Program MBG: Indonesia Prioritaskan Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan

Dampak Program MBG: Indonesia Prioritaskan Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan

Dampak Program MBG: Indonesia Prioritaskan Impor Sapi dan Kedelai dari Afrika Selatan

JAKARTA – Indonesia memprioritaskan impor komoditas protein, yaitu sapi dan kedelai, dari Afrika Selatan sebagai upaya jangka pendek untuk menutup defisit kebutuhan protein nasional. Langkah ini diambil setelah Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa, menggelar pertemuan bilateral di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjelaskan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan kerja sama strategis, dengan fokus mendesak pada sektor perdagangan bilateral, terutama untuk menopang kebutuhan domestik.

Strategi Jangka Pendek Atasi Defisit Daging untuk Program Pangan

Menlu Sugiono mengungkapkan bahwa salah satu bahasan utama dalam pertemuan Prabowo Ramaphosa adalah situasi perdagangan yang dapat menunjang pemenuhan protein dalam negeri. Kebutuhan daging nasional meningkat signifikan, dipicu oleh implementasi program makan bergizi gratis (MBG).

“Presiden Ramaphosa menyampaikan situasi perdagangan antara Indonesia dan Afrika Selatan. Ada beberapa alternatif untuk meningkatkan perdagangan ini,” tutur Sugiono.

Menurut Sugiono, produk kedelai dan ternak sapi menjadi komoditas kunci yang dibahas. Afrika Selatan dinilai sebagai mitra penting yang dapat membantu mengatasi kekurangan pasokan pangan nasional.

“Kita itu ada di posisi defisit daging ya untuk kebutuhan protein masyarakat Indonesia,” ujar Sugiono.

Untuk mengatasi defisit ini, Sugiono menyebutkan bahwa impor ternak menjadi strategi jangka pendek. Kerja sama ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan bahan baku protein bagi masyarakat.

Perkuat Militer dan Hubungan Masyarakat

Selain isu perdagangan dan pangan, pertemuan antara kedua kepala negara ini juga menyentuh bidang pertahanan dan pendidikan.

Mengenai pertahanan, perjanjian kerja sama pertahanan yang telah ditandatangani pada tahun 2023 akan segera diimplementasikan. Sugiono menilai bahwa implementasi ini merupakan langkah vital dalam memperkuat hubungan militer kedua negara.

“Ada yang mencakup pelatihan personel. Kemudian ada juga yang mencakup latihan bersama, kerja sama-kerja sama umum seperti itu,” tutur Sugiono.

Sementara di sektor pendidikan, Indonesia menawarkan beasiswa bagi pelajar Afrika Selatan di berbagai tingkatan. Kebijakan ini merupakan upaya untuk mempererat hubungan antar masyarakat Indonesia dan Afrika Selatan.

Exit mobile version