Site icon Risalahnegeriku

Poin-Poin Arahan Jokowi dalam Ratas Kabinet Atasi Polusi Udara Jakarta

Inanegeriku.com – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan beberapa arahan sebagai upaya mengurangi polusi udara di Jakarta dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8).

Sebelumnya polusi udara ditambah musim kemarau menjadi momok bagi warga yang beraktivitas di Jakarta dan sekitarnya. Salah satunya dikhawatirkan bisa meningkatkan pasien dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Situs pemantau kualitas udara IQAir memperlihatkan kualitas udara di Jabodetabek, terutama Jakarta dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.

Pada Minggu (13/8) misalnya, kualitas udara di Ibu Kota Jakarta kembali menduduki posisi pertama sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.

7 Arahan Jokowi Atasi Polusi Udara di Jakarta

Berikut beberapa arahan Jokowi untuk atasi polusi udara di Jakarta:

1. Bekerja Hybrid

Jokowi mengaku bakal meminta mempertimbangkan opsi kelonggaran untuk para pekerja bekerja dari rumah (work from home/WFH) usai polusi udara di DKI Jakarta memburuk.

Ia meminta anak buahnya mengkaji kemungkinan itu. Jokowi menyebut bisa saja para pekerja dirotasi sehingga ada yang bekerja dari rumah dan kantor dalam waktu bersamaan.

“Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working–work from office, work from home,” kata Jokowi pada rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin pagi.

2. Rekayasa Cuaca

Jokowi juga memerintahkan rekayasa cuaca di Jabodetabek. Menurut Jokowi, penyebab polusi DKI Jakarta di antaranya kemarau panjang, peningkatan konsentrasi polutan tinggi, pembuangan emisi dari transportasi, dan aktivitas industri.

Oleh karena itu dia memerintahkan penanganan dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, Jokowi ingin intervensi perbaikan kualitas udara.

3. Pembatasan Emisi

Dia juga memerintahkan percepatan penerapan pembatasan emisi. Hal itu disambut baik oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.

Budi menyebut Pemprov DKI akan mendorong peralihan penggunaan bahan bakar untuk kendaraan pribadi. Dia ingin kendaraan cc tinggi menggunakan bahan bakar dengan RON 98.

“Misalnya, 2.400 cc itu harus Pertamax Turbo ya kita semua masyarakat harus disiplin terhadap hal itu,” ujarnya.

4. Imbau Warga Naik Transportasi Massal

Jokowi menyebut solusi jangka menengah yang dia sarankan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta yaitu dengan mengurangi kendaraan berbasis fosil. Dia mengimbau warga untuk lebih memilih kendaraan massal.

“Dalam jangka menengah konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan,” ujarnya.

5. Pengawasan PLTU

Dia juga menitikberatkan pada aksi penanganan perubahan iklim. Jokowi memerintahkan pengawasan sektor industri dan pembangkit listrik di sekitar Jabodetabek.

Hal tersebut juga sempat disoroti oleh LBH Jakarta. Mereka melihat melihat 21 PLTU di Banten turut mempengaruhi kualitas udara di Jakarta menjadi buruk.

Sebagai informasi, dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), terdapat sekitar 39 PLTU Batubara baru yang akan dibangun dengan kapasitas sebesar 13,8 gigawatt atau 43 persen.

Tidak hanya polusi, penambahan PLTU juga diprediksi akan menghasilkan 83 juta ton emisi karbon per tahun selama 2021-2030 yang berdampak pada peningkatan suhu bumi atau pemanasan global.

6. Elektrifikasi Kendaraan Bermotor

Jokowi juga mendorong elektrifikasi armada transportasi publik. Dia ingin kendaraan yang dipakai untuk transportasi publik mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

7. Tambah Ruang Terbuka Hijau

Jokowi menginginkan lebih banyak ruang terbuka hijau di Jakarta. Pemprov DKI mengaku akan menambah ruang terbuka hijau sesuai arahan Jokowi. Menurutnya, kebijakan itu telah dilaksanakan sejak akhir 2022.

“Dari bulan Oktober sampai sekarang sudah menambah 800 lokasi dan berikutnya adalah kami sudah menanam pohon sebanyak 216 ribu pohon minimal 3 meter,” kata Heru selaku Pj Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Sejarah Hari Pramuka Indonesia 14 Agustus

Dapatkan informasi terupdate berita populer harian dari inanegeriku.com. Untuk kerjasama lainnya bisa hubungi ke media sosial kami lainnya.

Exit mobile version