Site icon Risalahnegeriku

Litbang Kemenhan dan Eltran Ciptakan Motor Listrik Militer, Apa Kelebihannya?

Inanegeriku – Electric Tactical Motor Bike (ETMB) atau sepeda motor listrik taktis resmi mendapatkan sertifikat prototipe produk dari Pusat Penelitian dan Pengambangan (Puslitbang) Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Motor ini merupakan produk dalam negeri yang diciptakan oleh Litbang Kemhan dan Eltran.

ETMB  dengan spesifikasi keperluan militer ini dikembangkan di Puslitbang Kemenhan. Setelah jadi, sepeda motor militer tersebut diuji coba di Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikav), Jalan Purabaya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan di Gadobangkong, Ngamprah, KBB pada Kamis (15/9/2022).

ETMB lolos pengujian yang meliputi 80 protokol uji. Antara lain, pengereman, halang rintang, getaran pendek, getaran panjang, perlambatan, pengereman kering dan basah, daya belok, tanjakan, hingga percepatan.

Bahkan ETMB mampu dengan mudah menerabas rintangan tegak, rintangan miring, termasuk tanjakan dengan tantangan 60 derajat. Motor listrik ini juga memiliki kemampuan pengisi daya cepat dua jam (1.200 W) dan daya tempuh sejauh 80-an kilometer.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kemenhan Marsekal Muda TNI (Purn) Julexi Tambayong mengatakan, pengembangan kendaraan listrik ini sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.55/2019 mengenai kendaraan listrik yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sepeda motor listrik taktis buatan Puslitbang Kemenhan dan Eltran dengan mudah melibas semua halang dan rintang saat uji coba. (FOTO: ISTIMEWA)
Sepeda motor listrik taktis buatan Puslitbang Kemenhan dan Eltran dengan mudah melibas semua halang dan rintang saat uji coba. (FOTO: ISTIMEWA)

Karena itu, semua pihak diajak ikut berpartisipasi dalam pengembangannya agar motor listrik militer itu dapat segera diproduksi massal dan digunakan. “Hari ini kita harus bangga karena menjadi pelaku sejarah proses digunakannya motor listrik. Selain itu, menjadi legasi kita kelak,” kata Kabalitbang Kemenhan.

“Ini (ETMB) menjadi rintisan bersama. Karena itu kami terbuka dengan semua masukan, terutama dari pengguna. Sehingga nanti tidak ada alasan untuk menolaknya, terutama saat penggunaannya di tugas-tugas operasi,” ujar Marsma TNI (Purn) Julexi Tambayong.

Kabalitbang Kemenhan menuturkan, dengan bakal diproduksi massalnya motor listrik tersebut membuktikan Indonesia mengikuti perkembangan. Ini menjadi komitmen dukungan pemerintah dalam upaya mendorong penekanan emisi dan ramah lingkungan di sektor transportasi dan armada militer. “Kita tidak ketinggalan dengan negara lain. Industri nasional, karya anak bangsa, harus bisa menjadi kebanggaan bagi kita semua,” tutur Kabalitbang Kemenhan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Eltran Indonesia Dewayana Agung Nugroho mengatakan, Electric Tactical Motor Bike benar-benar buatan Indonesia. “Semoga prosesnya bisa berjalan lancar dan mendapatkan dukungan penuh dari semua pihak. Apalagi ini untuk pemenuhan kebutuhan alat peralatan pertahanan negara dan penguatan sistem pertahanan negara yang lebih baik lagi,” kata Dirut PT Eltran Indonesia.

Senada, Direktur Bisnis dan Kerja Sama PT LEN Industri Wahyu Sofiadi, berharap bisa memberikan yang terbaik. “Kami dalam memproses motor ini sudah sejak 2021 dan banyak kegiatan yang dilakukan. Mulai dari FGD, workshop, uji coba, kerja sama dengan Balitbang Kemenhan dan lainnya. Syukur Alhamdulillah hari ini kita bisa uji laik, serah terima sertifikat, dan selanjutnya pengembangan-pengembangan,” kata Direktur Bisnis dan Kerja Sama PT LEN Industri.

Motor listrik taktis khusus militer buatan Puslitbang Kemenhan dan Eltran. (FOTO: ISTIMEWA)

“Semoga industri kita mandiri, sesuai arahan Pak Menhan (Prabowo Subianto). Selain itu industri pertahanan mampu berperan aktif serta berkompetensi. Produk anak bangsa harus bisa menjadi kebanggaan kita semua,” ujar Wahyu Sofiadi.

Ubah Kendaraan Militer Berbahan Bakar Fosil ke Listrik

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan, seluruh komponen pertahanan Tanah Air berkomitmen menjalankan amanah Presiden Jokowi (Jokowi), termasuk dalam menjaga kekayaan dan keanekaragaman yang dimiliki Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Menhan Prabowo ketika memberikan 40 motor kepada Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. Penyerahan disaksikan Presiden Jokowi bersama Iriana Joko Widodo serta Gubernur Maluku Murad Ismail, Bupati Maluku Tenggara Muhamad Thaher Hanubun, Wakil Bupati Maluku Tenggara Petrus Beruatwarin, dan Wali Kota Tual Adam Rahayaan.

Prabowo Subianto mengatakan, penyerahan kendaraan bermotor tersebut merupakan bagian dari arahan Presiden Jokowi untuk menyusun rencana pertahanan jangka panjang.

“Ini baru saja awal karena nanti seluruh Babinsa akan kami kasih motor dan nanti motornya akan kita buat di dalam negeri di Indonesia oleh Pindad dan PT Len di bawah holding industri pertahanan, yaitu Defend ID,” kata Menhan Prabowo dalam keterangan tertulis dari Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Rabu (14/9/2022).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menginstruksikan jajarannya, termasuk TNI, untuk beralih menggunakan kendaraan dinas listrik. Khusus buat TNI didorong memanfaatkan program konversi, yaitu, mengubah kendaraan dinas berbahan bakar menjadi kendaraan dinas listrik berbasis baterai.

Permintaan Jokowi ini tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan Atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Sehingga, kendaraan yang sebelumnya ditopang mesin bakar menjadi mengandalkan baterai untuk kegiatan operasional kedinasan atau perorangan.

Jokowi juga meminta prioritas secara bertahap pengadaan kendaraan listrik dalam memenuhi kebutuhan kendaraan dinas. Hal itu juga untuk mencapai target pemerintah dalam menurunkan emisi sebanyak 29 persen di 2030 dan mencapai target emisi nol atau net zero emission pada 2060.

“Dengan didukung ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir, diharapkan Indonesia betul-betul mampu merajai menjadi produsen dari kendaraan listrik. Ke depan RI tak sekadar menjadi produsen tetapi juga eksportir kendaraan listrik,” kata Presiden Jokowi.

“Kita targetkan juga ada kendaraan listrik bisa digunakan masyarakat Indonesia, dan selanjutnya kita akan menuju ke pasar-pasar ekspor. Kedepannya juga baterai kendaraan listrik bisa semakin berkembang dengan kapasitas daya yang lebih besar,” ujarnya.

Baca Juga: Golongan Listrik 450 VA Dihapus, Orang Miskin Naik Daya Jadi 900 VA

Exit mobile version