Jakarta – Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana pembangunan ibu kota negara baru (IKN) dengan uang dari Abu Dhabi.
Indonesia juga mendapat investasi dari Abu Dhabi sebesar US$ 32,7 miliar atau sekitar Rp 464 triliun (kurs Rp 14.200/dollar AS) Hasil kunjungan bisnis dari Uni Emirat Arab yang ditemui Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) di Istana AlShatie, Abu Dhabi (4/11/2021).
Dalam wawancara khusus dengan CNBC Indonesia, Luhut mengatakan Pangeran MBZ bersedia membantu membangun ibu kota baru negara di Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur.
“Dia bilang akan membantu jika Presiden Jokowi memintanya. Pasti akan membantu. Dukungan infrastruktur bisa apa saja. Komitmennya sudah masuk beberapa miliar dollar yang masuk melalui INA (Indonesia Investment Authority),” kata Luhut.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengatakan proyek yang digelutinya adalah gedung-gedung non-pemerintah, seperti sekolah, karena gedung-gedung pemerintah akan dibangun dari APBN.
Luhut juga mengatakan, dengan bantuan Abu Dhabi, penerapan teknologi tersebut juga akan meniru kota di sana. Penggunaan merek teknologi juga akan sama sehingga ibu kota baru lebih canggih dari kota lain.
“Kita beli barang satu brand mungkin dari Apple yang bagus atau yang lain, ya jadi kita punya crème de la crème teknologi ada di IKN ini,” katanya.
Dengan dana investasi yang banyak, Luhut memastikan INA bekerja secara profesional dan sulit diintervensi dengan pengawasan langsung banyak pihak, serta dengan dibangunnya IKN baru ini Presiden Joko Widodo juga menerima pengawasan konsultan asing.
“Supaya menghindari dari markup, anak muda di kantor saya juga diminta hitung dengan kualitas yang bagus,” katanya.