Site icon Risalahnegeriku

Menanti Awal Ramadan 2025: Perbedaan Penentuan di Indonesia

Jakarta – Awal Ramadan 2025 segera tiba, dan umat Islam di Indonesia bersiap untuk menyambut bulan suci ini dengan penuh suka cita. Namun, penetapan tanggal 1 Ramadan 1446 H/2025 M masih menunggu keputusan resmi dari pemerintah Indonesia, yang akan dilakukan melalui sidang isbat.

Metode Penetapan Awal Ramadan: Perbedaan Antara Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU

Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 2025 berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang menghitung posisi bulan dengan presisi astronomi. Berbeda dengan Muhammadiyah, pemerintah Indonesia dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal atau pengamatan langsung bulan sabit muda untuk menentukan awal Ramadan. Perbedaan metode ini berpotensi menyebabkan perbedaan penentuan hari pertama puasa di Indonesia.

Awal Puasa Ramadan 2025 Versi Pemerintah

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum secara resmi menetapkan tanggal 1 Ramadan 1446 H/2025 M. Proses penetapan awal Ramadan akan dilakukan melalui sidang isbat yang akan digelar menjelang akhir bulan Syaban. Sidang ini menjadi acuan utama bagi mayoritas umat Islam di Indonesia untuk menentukan kapan mereka mulai berpuasa.

Sidang isbat menggabungkan dua metode utama, yaitu rukyatul hilal (pengamatan bulan sabit muda) dan hisab (perhitungan astronomi). Pengamatan hilal dilakukan di berbagai titik di seluruh Indonesia, melibatkan ahli falak, organisasi Islam, serta berbagai instansi terkait seperti BMKG dan BRIN. Jika hilal teramati sesuai kriteria yang telah ditetapkan, maka 1 Ramadan akan diumumkan pada hari itu juga. Namun, jika hilal tidak teramati, bulan Syaban akan digenapkan menjadi 30 hari.

Sidang Isbat Awal Ramadan 2025

Menurut Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, sidang isbat untuk menentukan awal Ramadan akan digelar pada Jumat, 28 Februari 2025, di Auditorium H.M. Rasjidi, Kemenag, Jakarta Pusat. Sidang ini akan dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dan akan dihadiri oleh sejumlah pihak terkait.

Pemantauan Hilal Ramadan 2025

Pemantauan hilal atau rukyatul hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah akan dilaksanakan serentak pada 28 Februari 2025 di 125 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. Kegiatan ini melibatkan para ahli falak dari Kantor Wilayah Kemenag dan Kemenag Kabupaten/Kota, serta bekerja sama dengan Pengadilan Agama, organisasi Islam, dan instansi terkait lainnya. Pemantauan hilal ini merupakan bagian dari upaya memastikan bahwa penentuan awal Ramadan dilakukan dengan akurat dan sesuai dengan syariat Islam.

Dengan berbagai perbedaan metode yang digunakan, umat Islam Indonesia diharapkan dapat memahami dan menghormati keputusan yang diambil, serta menyambut bulan suci Ramadan dengan penuh berkah dan kedamaian.

Baca Juga : BPOM RI Tarik Puluhan Skincare dan Kosmetik Ilegal Senilai Rp31,7 Miliar

Exit mobile version