Site icon Risalahnegeriku

Mengheningkan Cipta Menggema di Wisma Atlet, Kenang Nakes yang Gugur saat Melawan COVID-19

Menurut Darmawati selaku Humas Direktorat jenderal Kebudayaan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hadirnya angklung adalah bentuk lain healing therapy dan hiburan bagi pasien Covid-19 di Wisma Atlet. Selain itu sebagai upaya menggerakkan kembali roda ekonomi pelaku seni angklung yang selama pandemi sangat terdampak secara finansial, paparnya.

Adapun penyelenggaraan event ini dilakukan dalam koridor protokol kesehatan. Seluruh proses kegiatan dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan. Tidak ada kerumunan atau keramaian yang terjadi. Karena kegiatan dilaksanakan dengan dipimpin oleh satu konduktor dari amfiteater, kemudian dipantulkan ke LED dan diikuti oleh pasien dan nakes dari balkon masing- masing di setiap tower. Konduktor menggunakan alat pelindung diri (APD) level 35. Kegiatan ini menunjukkan bahwa berkesenian bisa dilakukan dengan tetap menjaga jarak, ungkap Darmawati.

Koordinator PMO Komunikasi Publik Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Arya Sinulingga mengapresiasi inisiasi dari Kemdikbud dalam rangka menghormati jasa pahlawan kesehatan. Sekaligus menggerakkan kembali aktivitas pengrajin angklung dan menghibur para pasien COVID-19 secara khusus dan masyarakat Indonesia secara umum.

“Peran RSDC Wisma Atlet sangat vital, khususnya dalam implementasi 3T. Ini juga wujud perenungan bahwa ada pengorbanan yang telah dilakukan, karenanya kita harus bangkit. Terus berusaha agar negeri ini bisa bebas dari pandemi,” ujar Arya melalui keterangan pers.

 

Exit mobile version