Site icon Risalahnegeriku

Menlu AS dan Rusia Dipastikan Akan Hadiri Forum G20 di Bali

InaNegeriku.com – Beberapa hari setelah kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Rusia menyatakan kemenangan di Provinsi Luhansk milih Ukraina. Wilayah itu kini dikuasai Rusia.

Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (5 Juli 2022), Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan kemenangan atas Provinsi Luhansk di timur Ukraina hari Senin (4 Juli 2022) ketika pasukan Ukraina mundur dari benteng terakhir mereka di kota Lysychansk.

Pengalih Perhatian dari Pasukan Moskow

Pasukan Moskow langsung mengalihkan perhatian mereka ke pertempuran di Provinsi Donetsk yang bersebelahan. Provinsi itu merupakan bagian dari wilayah industri Donbas yang ingin dikuasai Putin selama invasinya ke Ukraina, yang telah memasuki bulan kelima, setelah sebelumnya gagal menggulingkan pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy atau merebut ibu kota, Kyiv.

Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia kini mencoba untuk maju ke Siversk, Fedorivka dan Bakhmut di wilayah Donetsk, yang sekitar separuhnya dikuasai Rusia.

Gubernur Luhansk Serhiy Haidai mengatakan kepada Associated Press hari Senin (4/7) bahwa pasukannya, pasukan Ukraina, telah mundur dari Lysychansk untuk menghindari pengepungan.

“Terdapat risiko pengepungan di Lysychansk,” kata Haidai, yang menurutkan bahwa pasukan Ukraina bisa saja bertahan lebih lama, namun kemungkinan akan memakan lebih banyak korban.

“Kami berhasil melakukan penarikan terpusat dan mengevakuasi semua yang terluka,” tambahnya. “Kami mengambil kembali semua peralatan. Jadi dari sudut pandang ini, proses penarikan diatur dengan baik.”

Laporan dari Menteri Pertahanan Rusia

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu melaporkan kepada Putin dalam pertemuan yang disiarkan televisi hari Senin (4 Juli 2022) bahwa pasukan Rusia telah menguasai Luhansk. Kemudian, Putin mengatakan bahwa unit militer “yang terlibat dalam pertempuran aktif dan telah mencapai keberhasilan dan kemenangan” di Luhansk, “harus beristirahat dan meningkatkan kemampuan tempur mereka.”

Tak hanya itu, perjalanan Jokowi terutama ke Rusia dan Ukraina juga dinilai sebagai bentuk komunikasi publik pemerintah kepada masyarakat bahwa saat ini sebagian besar negara sedang menghadapi masa sulit.

Terlebih, akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab dari kesulitan tersebut yang kian diperparah dengan perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina.

“Tapi akibat adanya perang itu, kita menghadapi masalah lebih besar. Kalau anda bandingin, diesel, premium, di outlet luar negeri kan sudah 20 ribuan, di pertamina masih 13 ribuan. Artinya yang paling mahal pun disubsidi,” jelas Djayadi.

Baca Juga:  Warga Ukraina Tentang Kans Perang dengan Rusia: Kami Tidak Takut

Editor: Hegi

Exit mobile version