Site icon Risalahnegeriku

Naskah Doa Hari Kesaktian Pancasila 2025 Resmi Dirilis, Jadi Panduan Upacara Nasional

Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila

Jakarta — Peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 1 Oktober selalu diwarnai dengan upacara khidmat. Momen ini bukan hanya sekadar seremoni, tetapi juga sarana untuk mendoakan para pahlawan yang gugur dan keselamatan bangsa. Untuk tahun 2025, pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) telah merilis naskah doa resmi yang akan menjadi panduan bagi seluruh peserta upacara di berbagai tingkatan, dari sekolah hingga instansi pemerintah.

Naskah doa upacara Hari Kesaktian Pancasila 2025 ini berisi ungkapan syukur, permohonan perlindungan, serta doa agar bangsa Indonesia senantiasa bersatu dan damai. Kemenbud menyediakan dokumen ini dalam format PDF yang dapat diunduh dengan mudah, memastikan seluruh pihak dapat menggunakannya secara seragam dan terstruktur.

Berikut adalah teks lengkap naskah doa yang dikutip langsung dari situs resmi Kementerian Kebudayaan. Doa ini diawali dengan puji-pujian kepada Tuhan, kemudian dilanjutkan dengan permohonan atas berbagai hal penting bagi kehidupan berbangsa.

Bismillahirohmannirrohim, Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad

Doa ini memohon agar bangsa Indonesia dianugerahi kejujuran, kerendahan hati, dan kemampuan untuk selalu menghargai. Di dalamnya juga terselip permohonan agar kita senantiasa berbakti dan pandai mengapresiasi. Doa ini mengenang para pahlawan yang telah berkorban demi kemuliaan bangsa.

Selanjutnya, doa tersebut memohon agar Pancasila tetap teguh sebagai falsafah dan jati diri bangsa. Ada pula permohonan agar kita tidak menjadi manusia yang tak tahu diri, yang menggerogoti fondasi bangsa sendiri. Pancasila disebut sebagai anugerah dan penyelamat yang diberikan Tuhan, serta menjadi pegangan untuk menatap masa depan.

Bagian akhir doa ini berfokus pada permohonan untuk menjauhkan diri dari sifat-sifat negatif yang dapat merusak persatuan, seperti iri, dengki, amarah, dan niat saling mencabik. Permohonan ampunan juga dipanjatkan untuk seluruh dosa, baik dosa pribadi, orang tua, maupun para pemimpin.

Doa ini diakhiri dengan harapan agar Indonesia dapat menjadi negeri impian dan harapan, serta memohon petunjuk untuk menuju Indonesia Maju dan Sentosa.

Robbana atina fiddunya hasanah wafil akhiroti hasanah waqina adzabannar. Walhamdulillahi robbil ‘alamin

Melalui pembacaan doa ini, diharapkan semangat kebersamaan dan nilai-nilai Pancasila semakin terpatri dalam setiap hati masyarakat Indonesia.

Exit mobile version