Jakarta – Seiring berkembangnya teknologi, pemerintah mendorong industri untuk berkolaborasi membangun infrastruktur 5G.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, implementasi 5G juga merupakan strategi untuk menjembatani kesenjangan antara infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi dengan perkembangan transformasi digital, untuk meningkatkan kemampuan dan literasi masyarakat dalam menggunakan teknologi dengan cara yang lebih adaptif.
Menurut Johnny, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu pilar utama peningkatan konektivitas digital. Transformasi digital membutuhkan peran kolaboratif dan sinergis, baik secara nasional maupun internasional.
Ia juga menjelaskan, berdasarkan penelitian Institut Teknologi Bandung, pengembangan jaringan 5G di Indonesia dapat memberikan kontribusi sekitar Rp 2.800 triliun atau setara dengan 9,5% dari PDB Indonesia pada 2021-2030, sehingga ruang investasi memiliki potensi yang sangat besar di sektor 5G.
“Kementerian Komunikasi dan Informatika terus mendorong berbagai upaya kerjasama antar pengambil kebijakan dan seluruh elemen terkait yang produktif untuk pengembangan sektor digital di Indonesia,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (25/11) .
Komisaris Bursa Efek dan Ketua Umum Aftech Indonesia, Pandu Sjahrir menyatakan bahwa sektor industri yang telah berkembang dengan perkembangan teknologi tentu berdampak pada perekonomian di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar untuk perkembangan ekonomi digital.
“Salah satunya menyangkut industri keuangan digital, bagaimana para pelaku fintech berkontribusi dalam pemenuhan akses layanan keuangan digital bagi masyarakat dan UMKM, serta strategi penetrasi para pelaku fintech yang tidak hanya kalangan atas, tetapi juga kalangan bawah, kelas menengah di daerah terpencil,” jelasnya.
Menurut Pandu, Indonesia merupakan salah satu yang terbaik dan paling menguntungkan dalam hal iklim digital secara global, karena dari segi pertumbuhan yang sangat signifikan dan pasar yang sangat potensial dibandingkan negara lain, hal ini juga ditandai dengan kinerja IPO perusahaan teknologi di bursa semakin membaik, sehingga minat investor untuk memasuki pasar teknologi semakin meningkat dan akan berdampak positif bagi perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
“Dengan potensi digital Indonesia yang sangat besar, diperlukan edukasi kepada masyarakat dan peningkatan literasi digital masyarakat agar terdorong untuk melakukan transaksi digital. Faktor lain, juga perlu meningkatkan infrastruktur digital agar konektivitas digital semakin meningkat hingga dapat mendorong tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia,” imbuhnya.
Presiden Direktur PT Lintas Teknologi Indonesia, Muhamad Paisol melanjutkan, untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital, beberapa hal perlu ditingkatkan, termasuk perlindungan infrastruktur dan telekomunikasi terhadap konsumen digital. “Untuk itu, dukungan dan investasi diperlukan tidak hanya pada penguatan ekosistem digital saja, namun juga pada infrastruktur pendukungnya,” lanjutnya.
LTI, sebagai salah satu System Integrator berfokus pada industri ICT dengan target customer network provider di Indonesia, terbuka untuk berkolaborasi dan bersinergi untuk mempercepat pembangunan infrastruktur digital di Indonesia.
“LTI optimis dengan kemampuannya karena 20 tahun kiprahnya ditandai dengan keberhasilan membangun infrastruktur jaringan yang masif dan solid,” pungkasnya.