Site icon Risalahnegeriku

Puncak Gelombang 3 Sudah Nampak, Omicron Terus Bermutasi

Jakarta – Bulan Februari tinggal satu minggu lagi dan masuk bulan Maret nanti Covid-19 genap dua tahun menetap di Indonesia.

Sejak Maret 2020, Indonesia sudah berhasil melalui dua gelombang pandemi dan sekarang sedang berada di fase gelombang ketiga.

Setiap gelombang Covid-19 disebabkan oleh varian virus yang berbeda-beda. Pada gelombang kedua pemicunya adalah varian Delta sedangkan gelombang ketiga sekarang penyebabnya adalah varian Omicron.

Gelombang kedua Covid-19 di Indonesia terjadi pada bulan Juli 2021 dan kasus mulai turun drastis dua bulan setelahnya yaitu September 2021.

Puncak kasus harian terjadi pada tanggal 15 Juli 2021 di mana pada hari itu dilaporkan ada 56.757 kasus infeksi.

Setelah berhasil melalui gelombang kedua lewat PPKM Darurat di Jawa dan Bali kasus harian konsisten tercatat di bawah 200 pada November tahun lalu.

Namun sejak varian Omicron mulai ditemukan di Indonesia kasus kembali meningkat tajam. Awal Januari 2022 menjadi permulaan gelombang ketiga Covid-19 di Tanah Air.

Bahkan di pekan ini saja kasus Covid-19 sempat menyentuh angka 64.718 pada 16 Februari lalu. Jumlah kasus harian ini melampaui puncak (peak) dari kasus infeksi pada gelombang sebelumnya.

Terakhir pada Sabtu (19/2/2022), kasus harian dilaporkan mencapai 59.635 atau lebih rendah dari periode dua hari sebelumnya.

Kasus sembuh mencapai angka lebih dari 30 ribu per harinya. Namun juga terjadi peningkatan kasus kematian. Jika pada akhir Januari kasus kematian terlapor berada di bawah angka 100 per hari sekarang angkanya tembus 200 per hari.

Secara nasional total kasus kumulatif Covid-19 mencapai 5.149.021. Jumlah orang yang dinyatakan sembuh mencapai 4.481.909 atau setara dengan recovery rate sebesar 87% berdasarkan data Kementerian Kesehatan.

Jumlah kasus aktif sebanyak 520.910 atau setara dengan 10,1% dan total kematian mencapai 2,8% atau setara dengan 146.202 kasus.

Sebelumnya pihak Kementerian Kesehatan memproyeksikan puncak gelombang varian Omicron bakal terjadi di akhir Februari dengan kasus 2-3x dari puncak gelombang kedua Covid-19.

Perkembangan terbaru soal Omicron, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan bahwa varian Omicron juga mengalami mutasi sehingga perlu untuk diwaspadai.

Ilmuwan WHO Maria Van Kerkhove mengatakan varian Omicron telah bermutasi dan memunculkan varian baru yakni BA.2 yang lebih menular dari varian sebelumnya.

Kini varian BA.2 telah merebak di Denmark dan Inggris sehingga memunculkan risiko penyebaran yang lebih luas. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian pengambil kebijakan karena kasus Covid-19 masih bisa naik sewaktu-waktu.

 

Exit mobile version