Site icon Risalahnegeriku

Vaksin Merah Putih Diharapkan Jadi Kado HUT RI ke-77

InaNegeriku – Bertepatan dengan HUT RI ke-77, akan adanya Vaksin Covid-19 ‘Merah Putih’ dalam negeri yang diproduksi oleh BUMN Bio Farma bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, USA.

Honesti Basyir (Direktur Utama Bio Farma) menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah mendaftarkan hasil uji klinis fase 3 sebagai rangkaian proses untuk mendapatkan Izin edar dari Badan POM.

Bersamaan dengan hal tersebut, Bio Farma juga telah menyelesaikan audit vaksin covid-19 oleh LPPOM MUI dan dalam waktu dekat akan tersertifikasi untuk aspek kehalalannya.

Perkembangan Vaksin Merah Putih

Honesti mengatakan bahwa presiden sudah menyiapkan nama khusus untuk Vaksin Covid-19 ‘Merah Putih’ dan Bio Farma sedang berproses untuk mendaftarkan nama tersebut ke Ditjen HKI Kemenkumham.

Uji klinis fase 3 vaksin merah putih ini yang dilaksanakan di empat Center Studi.

Yaitu Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, FK Universitas Diponegoro, FK Universitas Andalas, dan FK Universitas Hasanuddin dengan total 4.050 subyek relawan secara nasional.

Saat ini, uji klinis Vaksin Covid-19 ‘Merah Putih’ masih berjalan dan optimis akan selesai sesuai jadwal.

Menurut Medical Advisor Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 ‘Merah Putih’ Prof Dr. dr Soedjatmiko, SpA (K), Msi, sesuai standar uji klinis vaksin WHO dan BPOM, semua vaksin baru harus melalui tiga tahapan uji klinis.

Dr Soedjatmiko menjelaskan bahwa uji klinis ini bertujuan untuk membuktikan bahwa vaksin covid-19 buatan Bio Farma aman dapat meningkatkan kadar antibodi secara bermakna untuk melawan virus.

Sehingga diharapkan berkhasiat melindungi subjek dari sakit berat dan kematian karena covid-19 sesuai standar Badan POM.

Relawan Uji Klinis Vaksin Merah Putih

Untuk menjadi relawan uji klinis, harus melalui serangkaian tes untuk memastikan kesehatan calon relawan dengan, pada rentang usia antara 18-70 tahun dan belum pernah terpapar virus covid-19.

Setiap relawan akan mendapatkan dua kali suntikan dengan rentang waktu 28 hari.

Sampai dengan hari ini, hasil uji klinis fase 3, menunjukkan hasil yang baik, dan tidak ada relawan yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius.

Para relawan akan dipantau selama satu tahun ke depan guna memastikan keamanan serta keefektifan vaksin dalam memunculkan kekebalan dalam tubuh.

Baca Juga: Jokowi Teken UU Pembentukan 3 Provinsi Baru Papua

Sumber: Media Indonesia | Editor: Hegi

Exit mobile version