Cnnindonesia– Kemudian, Doni berharap penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air sentuh pendekatan emosional. Pendekatan ini disampaikan Doni berkaca dari wabah Flu Spanyol yang melanda Indonesia pada masa Hindia-Belanda.
“Sebenarnya kita sudah punya pengalaman sekitar 100 tahun lalu Flu Spanyol. Ketika Flu Spanyol terjadi di seluruh belahan dunia, Nusantara di bawah pemerintahan Hindia-Belanda,” terang dia.
“Di Pulau Jawa dan Madura adalah daerah dengan angka kematian tertinggi. Tercatat sekitar 4 juta warga di wilayah Nusantara meninggal dunia,” sambung Doni.
Baca : Vaksinasi dan Insentif Pajak Bukti Penanganan Covid-19 Seimbang
Berdasarkan literatur yang dikumpulkan, upaya Hindia-Belanda mengatasi wabah Flu Spanyol patut disoroti. Salah satunya, pendekatan yang disisipi pesan-pesan edukasi demi mencegah penularan wabah.
“Dari catatan yang berhasil kami kumpulkan dari berbagai macam literatur, terutama dari Belanda, yakni bagaimana pendekatan Belanda saat itu. Yang semula pendekatannya adalah pendekatan medis, akhirnya berubah menjadi perubahan budaya,” papar Doni Monardo.
“Apa yang dilakukan? Mereka menayangkan sejumlah wayang-wayang yang disisipi pesan untuk menghindari wabah. Pendekatan dengan wayang tersebut rupanya cukup efektif,” sambung dia.
Menilik contoh Hindia-Belanda menangani wabah Flu Spanyol, pendekatan penanganan Covid-19 dapat menyentuh secara emosional, tidak hanya fokus ciptakan inovasi teknologi. Harapan ini pun ditujukan kepada para periset dan Kemenristek/BRIN.
“Kemenristek/BRIN berhasil membuat 61 produk di bidang teknologi. Kami juga berharap (teknologi) bisa juga menyentuh pendekatan emosional warga negara kita, yaitu perubahan perilaku,” tutup Doni Monardo.