Makassar – Sebanyak 1.087 kendaraan roda dua dan roda empat di Sulawesi Selatan (Sulsel) dipaksa putar balik selama 5 hari larangan mudik atau sejak Kamis (6/5/2021) lalu. Penyekatan dilakukan di 24 wilayah kabupaten dan kota di Sulsel dan jumlahnya diperkirakan akan terus bertambah.
“1.087 kendaraan diputar balik. Iya itu sampai tanggal 9 kemarin, hari ini belum masuk lagi laporannya,” kata Dirlantas Polda Sulsel Kombes Frans Santoe kepada detikcom, Senin (10/5).
Khusus penyekatan mudik hari ini, Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam dan jajaran pejabat utama Polda Sulsel, memantau posko penyekatan mudik di jalan trans Sulawesi, tepatnya di perbatasan Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros. Posko ini berfungsi menyekat pemudik dari zona aglomerasi, seperti Takalar, Gowa, Maros, Makassar, dan Pangkep, ke sejumlah daerah di Sulsel dan begitu pun sebaliknya.
“Untuk saat ini kita ada di pos penyekatan aglomerasi Maros-Pangkep. Tugasnya di sini di titik penyekatan Maros kita menyekat yang dari arah Maros ke Pangkep,” jelas Merdisyam kepada wartawan di lokasi.
Dia mengatakan pemudik ke sejumlah daerah, seperti Toraja, Luwu, hingga Palopo, akan melewati jalur Maros-Pangkep sehingga dibutuhkan penyekatan maksimal.
“Rata-rata memang tujuan ada yang ke Toraja, ada yang ke Palopo ini sudah dengan ketentuan yang ada kita lakukan diputarbalikkan kembali pada daerah asal,” jelas Merdisyam.
Merdisyam pun menilai arus kendaraan di jalan trans Sulawesi sejauh ini masih terbilang normal. Namun dia mengingatkan aparat untuk tetap bekerja maksimal.
“Dapat dikatakan titik puncaknya bukan hari ini ya, kalau hari mudik. Diperkirakan ada peningkatan, ada pergerakan yang seperti biasanya. Tapi masih dalam konteks sesuai persyaratan misalnya bekerja, ini masih normal,” katanya.