“Stabilnya harga bapok pada 2021 signifikan berpengaruh pada rendahnya inflasi nasional, yakni sebesar 1,79 persen YoY (year on year),” kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Desember 2021.
Whisnu mengatakan ada tiga komoditas yang harganya naik. Hal ini meliputi minyak goreng, cabai rawit, dan telur ayam ras.
Menurut Whisnu, harga minyak goreng naik lantaran harga kelapa sawit sebagai bahan baku naik. Harga cabai rawit melonjak akibat gagal panen buntut curah hujan yang tinggi. Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, juga menjadi salah satu faktor gagal panen.
“Serta berakhirnya masa panen di beberapa sentra produksi sehingga pasokan menurun dan menyebabkan kenaikan hargan,” jelas jenderal bintang satu itu.
Sementara itu, harga telur ayam naik karena mekanisme pasar, yakni meningkatknya permintaan. Pemerintah belum mengintervensi lantaran harga telur sempat jatuh di bawah harga pokok penjualan (HPP) beberapa bulan lalu.
“Diharapkan kenaikan harga tersebut ikut memperbaiki atau menutupi kerugian yang telah dialami beberapa bulan sebelumnya,” papar Whisnu.
(OGI)