Inanegeriku – Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian) mengatakan, realisasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) telah mencapai Rp 178 triliun hingga 19 Agustus 2022.
Airlangga menjelaskan bahwa kondisi pandemi covid-19 di indonesia relatif rendah dibandingkan sejumlah negara lain dan pemerintah sudah menjalankan fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai absorber dalam penanganan pandemi.
Airlangga menyebut, rata-rata kasus mingguan di Indonesia ada sekitar 4.683. Jumlah tersebut, kata Airlangga, relatif lebih rendah daripada Jepang, Amerika Serikat, maupun Australia.
“Positivity rate mingguan di sembilan persen, kemudian kasus aktifnya sekitar 48.000 kasus, rata-rata turun 1,94,” kata Airlangga saat menyampaikan hasil rapat terbatas bersama Pesiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan di Kantor Presiden, Selasa (23 Agustus 2022).
Ia mengatakan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua turun.
“Secara nasional penurunan di angka 1,12 pesen,” kata Airlangga.
Ia juga mengatakan bahwa PPKM level 1 telah diberlakukan di luar Jawa-Bali, yakni di 386 daerah.
Realisasi Anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Airlangga menjelaskan, realisasi anggaran Program PC-PEN tersebut terdiri dari klaster penanganan kesehatan, klaster perlindungan masyarakat, dan klaster penguatan pemulihan ekonomi.
Untuk klaster penanganan kesehatan sudah terealisasi senilai Rp 35,4 triliun atau setara dengan 28,9% dari pagu sebesar Rp 122,54 triliun.
Adapun klaster penanganan kesehatan digunakan untuk klaim pasien dan insentif tenaga kesehatan, insentif perpajakan vaksin atau alat kesehatan, dan penanganan Covid-19 melalui Dana Desa.
Sementara untuk klaster perlindungan masyarakat telah terealisasi sebesar Rp 82,3 triliun, atau setara dengan 53,2% dari pagu sebesar Rp 154,76 triliun, yang digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, BLT Desa, dan Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN).
Kemudian klaster penguatan pemulihan ekonomi senilai Rp 60,4 triliun atau 33,8% dari alokasi Rp 178,32 triliun, khususnya untuk Program Padat Karya, Infrastruktur, Pangan, Subsidi/ Imbal Jasa Penjaminan (IJP) UMKM, dan Insentif Perpajakan.
Program Pemulihan Ekonomi Nasional Harus Terus Didorong
Airlangga mengatakan, di tengah risiko ketidakpastian global, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber perlu dijaga agar berfungsi optimal.
Oleh karena itu, Program PC-PEN perlu terus didorong percepatan realisasinya.
“Program PC-PEN harus mampu menyesuaikan dengan dinamika yang ada dan perlu terus didorong percepatan realisasinya,” ujar Airlangga Hartarto (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian).
Baca Juga: Harga Pertalite Bakal Naik, Ini Kata Presiden Jokowi
Sumber Kontan.co.id | Editor: Hegi