JAKARTA – Pemerintah Indonesia telah menyalurkan bantuan besar. Bantuan ini ditujukan kepada wilayah terdampak banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Total bantuan bencana yang disalurkan mencapai Rp 19.099.409.350.
Bantuan senilai lebih dari Rp 19,09 miliar itu disalurkan melalui Gudang Kementerian Sosial, sentra, dan dinas sosial setempat. Bentuknya berupa logistik bufferstock dan bahan natura untuk dapur umum.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memastikan penyaluran bantuan terus berjalan cepat. “Bantuan terus kami kirimkan sesuai kebutuhan, kami juga terus berusaha agar bantuan bisa sampai lokasi dengan cepat,” kata Gus Ipul dikutip dari keterangan tertulis, Senin (1/12/2025).
Rincian Bantuan Per Provinsi
Penyaluran bantuan dilakukan secara terperinci ke masing-masing provinsi dengan nilai dan jenis logistik yang berbeda:
-
Sumatera Utara (Sumut): Total bantuan mencapai Rp 7,80 miliar. Bantuan ini mencakup 28.280 makanan siap saji, 3.000 paket makanan anak, ribuan family kit, kids ware, kasur, selimut, dan tenda. Bantuan menjangkau tujuh titik, termasuk Tapanuli Tengah, Sibolga, Langkat, dan Sentra Bahagia Medan.
-
Sumatera Barat (Sumbar): Bantuan disalurkan mencapai Rp 3,64 miliar. Logistik yang dikirim meliputi 4,4 ton beras reguler, 5.758 makanan siap saji, 3.640 makanan anak, dan ribuan item kebutuhan dasar lainnya. Pengiriman juga menyertakan 3 unit dapur umum lapangan. Bantuan difokuskan di empat titik, termasuk Padang Pariaman dan Pesisir Selatan.
-
Aceh: Total bantuan di kawasan Aceh senilai Rp 3,14 miliar. Logistik berupa 3.450 paket makanan siap saji, 1.440 makanan anak, serta tenda, kasur, dan selimut. Bantuan menjangkau sembilan wilayah, termasuk Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Aceh Tamiang.
Dapur Umum Berkapasitas Besar Disiapkan
Selain logistik bufferstock, Kemensos juga memproses bantuan bahan natura. Bahan ini digunakan melalui dapur umum dan dapur mandiri. Nilainya sekitar Rp 4,5 miliar.
Dapur umum ini memiliki kapasitas produksi sekitar 88.000 bungkus per hari. Produksi masif ini tersebar di 28 titik di Sumbar, Sumut, dan Aceh. Gus Ipul memastikan, jumlah layanan akan terus ditambah sesuai perkembangan kondisi lapangan.



