Selain itu, Budi menyebut mereka sudah mencoba memisahkan pasien COVID-19 dan penyakit lain di layanan rumah sakit. Hal ini demi mencegah adanya lonjakan transmisi virus corona secara signifikan.
Sementara untuk pemeriksaan antigen dan PCR, Kemenkes pada Selasa kemarin mendatangkan mobile PCR beserta timnya dari Makassar.
“Sehingga untuk pemeriksaan PCR bisa langsung dilaksanakan di Mamuju, termasuk pemeriksaan antigen,” ujarnya.
Hingga kemarin sore, Budi mengungkapkan bahwa masih ada dua titik pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat yang belum bisa dijangkau layanan kesehatan usai terjadinya gempa Sulbar.
“Dari 41 titik pengungsian utama yang kami data, sampai kemarin (Senin), memang ada dua di kabupaten Mamuju yang belum bisa kami jangkau,” kata Budi.
“Desa Tandeallo dan desa Popengan. Desa ini perlu ditempuh dalam waktu 4 sampai 6 jam.”
Untuk itu tim dokter lintas batas telah ditugaskan untuk mencakup daerah tersebut, selain itu bantuan juga telah kepada para relawan sehingga semua titik pengungsian di Sulawesi Barat bisa mendapatkan layanan kesehatan.