Kebutuhan dasar di semua barak sudah lengkap seperti air, alas tidur, dan perlengkapan dapur umum. Pada situasi normal, barak tersebut mampu menampung sekitar 300 jiwa. Namun karena pandemi Covid-19, kapasitasnya dikurangi hanya menjadi separo.
Untuk mengatasi kekurangan daya tampung, barak milik pemerintah desa yang jumlahnya ada 22 unit akan diaktifkan serta ditambah sarana milik beberapa instansi seperti UII, dan P4TK Seni dan Budaya Yogyakarta.
“Di samping itu juga ada beberapa sekolah terutama yang letaknya berdekatan dengan barak, dan sudah disiapkan jadi sister school,” terang Joko.
Terkait rencana penggunaan gedung sekolah untuk barak, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. “Intinya, selama belum ada belajar tatap muka, sekolah bisa dipakai untuk barak,” tambahnya.
Masing-masing tempat evakuasi sudah diatur sasaran pengungsinya. Di antaranya barak Gayam digunakan untuk menampung pengungsi dari Dusun Kalitengah Kidul, barak Girikerto diperuntukkan warga Ngandong dan Tritis serta barak Purwobinangun untuk warga Turgo.
Adapun masyarakat Kaliurang disiapkan barak di Pandanpuro.
Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya di sini: