Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan pada Minggu ini (10/1/2021) pihaknya akan memulai melakukan survei lokasi kejadian kecelakaan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak.
“Pertama saya sebagai Ketua KNKT berbela sungkawa, semoga tidak terjadi lagi. Tugas KNKT akan melakukan investasi penyebab pesawat, agar tidak terjadi hal sama di kemudian hari,” katanya, katanya dalam Press Conference, Sabtu (9/1/2021).
“Kemudian sesuai dengan prosedur kami masih tahap pengumpulan data, data cuaca, data pesawat, data penerbangan. Ketika dirilis gimana kondisinya. Besok [Minggu hari ini] kami akan lakukan survei di lokasi kejadian, kira kira seperti apa lokasinya dan peralatan apa yang akan diturunkan. Ini akan kita planning apa saja peralatan untuk besok [hari ini] dalam rangka melakukan investigasi.”
Dia mengatakan, hal yang paling utama adalah survey rescue. Jika hasil dari survey rescue mengatakan KNKT sudah bisa turun, maka pihaknya akan turun langsung.
“Kami masih koordinasi dengan Basarnas, dan tim lain termasuk Angkatan laut, polisi KPLP [Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai] dan lainnya,” katanya.
“Kami juga sudah koordinasi dengan BPPT [Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi] meminjam kapal Baruna Jaya IV. Sudah disiaapkan, karena kapal ini memiliki peralatan survei dalam air. Sering kami pakai juga untuk undercover recovery. Saat ini KNKT dalam rangka investasi dalam fase pengumpulan informasi.
Saat ini pencarian masih dilakukan, tapi belum bisa optimal karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Adapun Kapal Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) sudah berada dilokasi kejadian.
Dari informasi masyarakat dan Pos Polisi Pulau Lancang masih ada puing-puing di sekitar perairan pulau. Namun belum bisa dipastikan identifikasi barang yang ditemukan saat ini.
“Kita belum bisa pastikan barang itu apa, tapi sudah ada di Kapal Basarnas dan akan diselidiki KNKT,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
Pada Kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sesuai arahan presiden untuk memaksimalkan proses pencarian, sudah ada empat kapal Basarnas yang dikerahkan dan 3 Kapal Karet. Dari TNI Angkatan Laut juga sudah mengerahkan 4 kapal KRI.
Sebelumnya diberitakan Kepolisian Sektor Pulau Laki Kepulauan Seribu, Babinsa beserta Tim SAR telah melakukan pengecekan di lapangan lokasi kecelakaan itu terjadi. Ditemukan sejumlah gulungan kabel, puing alumunium, serta potongan celana jeans di perairan Pulau Lancang.
Sebelumnya diberitakan, pesawat Boeing 737-500 dengan nomor penerbangan SJ182 milik maskapai nasional Sriwijaya Air jatuh pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat komersial rute Jakarta-Pontianak ini sebelumnya hilang kontak di perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Sriwijaya Air masih melakukan investigasi terkait dengan hilangnya pesawat pabrikan Boeing AS itu.
Pesawat itu diketahui lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) dari Jakarta menuju Pontianak, Kalimantan Barat, sekitar pukul 13.30 WIB. Kemudian pesawat dengan call sign SJ182 itu terakhir kontak pukul 14.40 WIB.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan total penumpang kecelakaan Sriwijaya Jakarta – Pontianak mencapai 50 orang penumpang Bersama 12 orang kru kabin.
“Penumpang terdiri dari 43 dewasa, 7 anak -anak, dan 3 balita. Mohon doa restu dari seluruh masyarakat agar proses pencarian dengan lancar,” katanya.
(tas/tas)