Inanegeriku – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Kerja Sama Internasional dan Warga Negara Gambia di Luar Negeri Mamadou Tangara pada Selasa (24/1/2023) di Kemenlu Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Retno membahas kerja sama dalam kerangka forum Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan berbagai peluang peningkatan kerja sama bilateral.
Gambia akan menjadi tuan rumah KTT ke-15 OKI pada akhir tahun ini. Menlu Retno pun menyampaikan harapan KTT OKI dapat menghasilkan hasil kerja yang kongkret.
“Indonesia mendukung Gambia untuk dapat menghasilkan kerja sama yang dapat dirasakan manfaatnya bagi rakyat negara anggota OKI, antara lain melalui kerja sama untuk pemenuhan hak atas pendidikan bagi perempuan Afghanistan, serta kerja sama penguatan kapasitas di bidang pertanian”, tutur Menlu Retno dalam keterangan persnya, Selasa.
Menlu Retno juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memberikan pelatihan keprotokolan dan persidangan internasional kepada Gambia. Hal ini guna meningkatkan kesiapan negara tersebut dalam menyelenggarakan KTT OKI.
Selain itu, kedua Menlu juga membahas berbagai peluang peningkatan kerja sama bilateral. “Indonesia ingin menjadi bagian dari kisah sukses pembangunan ekonomi Afrika,” ujar Menlu Retno.
Secara khusus, kedua Menlu membahas tindak lanjut beberapa inisiatif dalam Indonesia-Africa Forum 2018 dan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019. Menlu Retno menyampaikan komitmen Indonesia untuk membantu merenovasi Agricultural Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang dibangun Indonesia pada 1996.
“Dengan renovasi ini, ARFTC diharapkan dapat menjadi hub regional untuk pelatihan para petani di Afrika Barat,” imbuhnya.
Menlu Retno dan Menlu Tangara juga membahas mengenai rencana Preferential Trade Agreement antara Indonesia dan Economic Community of West African States (ECOWAS), yang diusulkan Indonesia sejak 2017. Menlu Tangara menyampaikan kesiapan Gambia menindaklanjuti rencana PTA ini.
Di bidang kesehatan, Menlu Retno menginformasikan bahwa vaksin Covid-19 buatan Indonesia, IndoVac, saat ini dalam proses pengajuan Emergency Use Listing dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Indonesia berkeinginan terlibat lebih jauh dalam program kesehatan Gambia.
Pertemuan dengan Menlu Guinea
Sementara itu secara terpisah, Menlu Retno melalukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Guinea, Felix Lamah. Keduanya membahas peningkatan hubungan bilateral khususnya di di bidang industri strategis, infrastruktur dan perhubungan.
Menlu Retno menyambut baik rencana penandatanganan Letter of Intent (Loi) di bidang transportasi antara Menhub RI-Guinea pada 26 Januari 2023 mendatang. “Kita wujudkan kesepakatan ini ke dalam kerja sama nyata, khususnya bidang transportasi udara, maritim, dan darat (kereta api), baik secara G-to-G maupun B-to-B”, ujar Menlu.
Ia pun mendorong kerja sama antara BUMN Indonesia dengan mitranya di Guinea. Kedua Menteri juga membahas mengenai kerja sama pengembangan kapasitas, termasuk untuk pengembangan industri aviasi dan pendirian Guinea Air, antara lain dapat berupa pelatihan pilot, mekanik, dan perawatan pesawat.
Baca Juga: Begini Kondisi Kasus Covid-19 di Indonesia setelah PPKM Dicabut