Inanegeriku – Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan pemerintah masih mengkalkulasi rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan solar. Kajian tersebut berjalan dan Jokowi akan segera menerima laporan dari para menteri terkait rencana ini.
“Hari ini akan disampaikan kepada saya mengenai hitung-hitungan dan kalkulasinya,” kata Jokowi saat berkunjung ke Kepulauan Tanimbar, Maluku, Jumat, 2 September 2022.
Meski kenaikan harga BBM masih dihitung, Jokowi sudah lebih dulu membagi-bagikan bantuan sosial tambahan atau bansos BBM Rp600 ribu ke masyarakat. Pada 30 Agustus kemarin, Jokowi bagi-bagi bansos di Jayapura, Papua.
Hari ini, giliran masyarakat di Kepulauan Tanimbar yang dapat bansos BBM Rp600 ribu dari Jokowi. “Diharapkan dengan suntikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) BBM ini data beli masyarakat bisa terjaga,” kata dia.
Rencana Harga BBM Terkini
Dalam beberapa waktu terakhir, rencana kenaikan harga BBM terus menguat. Informasi yang diperoleh Majalah Tempo menyebutkan BBM akan naik di rentang harga Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter, dari harga Pertalite saat ini yang Rp 7.650 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter.
Tapi sampai hari ini belum ada perubahan harga kedua jenis BBM tersebut. Tapi isu kenaikan harga BBM keburu tersebar di masyarakat sehingga menyebabkan antren di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU.
Adapun bansos BBM ini adalah satu dari tiga bantalan sosial yang diumumkan Jokowi pada 29 Agustus lalu. Pertama, bantuan uang tunai Rp 600 ribu kepada kepada 20,65 juta kelompok atau keluarga penerima manfaat dengan total anggaran 12,4 triliun rupiah.
Kedua, bantuan Rp600 ribu untuk 16 juta pekerja yang punya gaji maksimum Rp 3,5 juta per bulan dengan total anggaran Rp 9,6 triliun. Ketiga, pengalihan 2 persen Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) untuk subsidi transportasi di daerah, ojek dan nelayan, hingga perlindungan sosial tambahan lainnya. Total anggaran Rp 2,17 triliun.
Baca Juga: Kementerian Keuangan Keluarkan Anggaran Bansos Hingga Rp 497 T
Sumber: Tempo | Editor: Hegi