Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, M Wijaya mengatakan sebagian besar santri tak bergejala atau hanya bergejala ringan. Karenanya, isolasi dan perawatan dilakukan di kompleks yang sama.
Satgas dan Dinas Kesehatan menyiapkan petugas dan peralatan perawatan Covid-19. Selain itu, Satgas juga mendirikan dapur umum untuk makan santri dan asupan gizi selama menjalani perawatan.
“Diswab, yang positif ada 101 orang. Seperti di Ponpes di Majenang, diisolasi di situ saja. Tidak bergejala, karena masih anak muda sih ya. Itu yang ditracing semua,” ucap Wijaya.
Wijaya mengungkapkan Satgas Covid-19 kesulitan untuk mengetahui muasal penularan Covid-19 di pesantren tersebut.
Sebab, aktivitas santrinya sangat tinggi lantaran kebanyakan berstatus mahasiswa. Namun, dia memastikan tracing dilanjutkan swab terus dilakukan demi memutus penularan Covid-19 di pesantren tersebut.
“Itu anak-anak pesantren, mobilitasnya itu sangat tinggi banget ya. Kalau dari mananya, itu kita agak kesulitan. Tetapi, kalau ada kita tracing terus,” ujarnya.
Dapatkan berita menarik Suaramerdeka.com lainnya, di sini: