InaNegeriku.com – Kedutaan Besar Iran untuk Indonesia menggelar resepsi untuk memperingati dua momen penting: 45 tahun Revolusi Islam Iran dan 75 tahun hubungan diplomatik antara Iran dan Indonesia. Acara tersebut berlangsung di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Selasa malam (4/2).
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hubungan kedua negara tidak hanya dimulai 75 tahun yang lalu, tetapi sudah terjalin sejak ribuan tahun silam, seiring dengan masuknya Islam yang kemudian menyatu dengan budaya dan masyarakat di kedua negara. Hal ini, menurutnya, mempererat hubungan yang sudah ada sejak zaman dahulu.
“Warisan budaya Asia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, tidak berpihak pada blok Timur atau Barat, mengusung kebijakan luar negeri yang independen, dan yang terpenting adalah dukungan terhadap Palestina. Ini adalah dasar nilai-nilai yang kuat bagi kita,” ujar Boroujerdi.
Ia juga menekankan bahwa hubungan ini mendorong kedua negara untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai sektor, seperti kesehatan, teknologi, nuklir, dan penelitian Antartika.
Boroujerdi menjelaskan bahwa kebijakan luar negeri pemerintahan Dr. Pezeshkian berfokus pada perluasan kerja sama yang didasarkan pada dialog, kolaborasi, kesetaraan, dan saling menghormati. Ini selaras dengan visi luar negeri Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, yang mengungkapkan bahwa “1.000 teman terlalu sedikit, 1 sahabat terlalu banyak.”
Pada kesempatan tersebut, Kedutaan Besar Iran juga meluncurkan perangko khusus yang dirancang untuk merayakan hubungan diplomatik kedua negara. Perangko ini menampilkan simbol-simbol Iran dan Indonesia yang dicetak di atas kain batik, yang mencerminkan persatuan budaya kedua negara.
“Seperti yang dapat Anda lihat pada perangko tersebut, terdapat dua simbol Iran dan Indonesia yang tercetak di atas batik. Kami juga memiliki batik kami sendiri,” ujar Boroujerdi.
Menurutnya, peluncuran perangko ini kembali menegaskan bahwa hubungan Iran dan Indonesia telah terjalin lebih lama dari 75 tahun yang lalu, bahkan sudah ada sejak berabad-abad yang lalu.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan.