Makassar –
Tingkat partisipasi pemilih saat Pilwalkot Makassar 2020 hanya 59,66 persen. Kelurahan Lakkang, yang berada di sebuah delta atau ‘pulau’ di aliran Sungai Tallo, Makassar, menjadi yang tertinggi partisipasi pemilihnya, yakni 88,79 persen.
“Walau angka partisipasi tingkat kota secara keseluruhan ada di angka 59,66 persen, ternyata ada dua kelurahan, yaitu Kelurahan Lakkang di Kecamatan Tallo dan Kelurahan Untia di Kecamatan Biringkanaya, angka partisipasinya lebih dari 80 persen walau memang DPT daerah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan kelurahan yang lain,” ujar komisioner KPU Kota Makassar Endang Sari dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (7/1/2020).
Endang mengatakan persentase partisipasi pemilih tersebut merupakan hasil evaluasi internal KPU Makassar terkait partisipasi masyarakat pada Pilwalkot Desember 2020. Evaluasi ini dilakukan pada 26-28 Desember 2020 dengan mengumpulkan PPK divisi sosialisasi dan PPK divisi teknis.
“Dalam kegiatan tersebut kami meminta kepada PPK tiap kecamatan untuk memetakan tingkat partisipasi di wilayahnya dan menyampaikan apa kendala serta hambatan yang dihadapi sehingga target partisipasi tidak terpenuhi. Begitu pula dengan wilayah kelurahan yang mencapai target, bagaimana karakteristik wilayah tersebut dan apa faktor pendukung sehingga angka partisipasinya bisa tinggi,” katanya.
KPU Makassar akan menelusuri lebih jauh di kelurahan yang tingkat partisipasi pemilihnya terendah saat pilwalkot lalu. KPU akan melakukan pemetaan dari kelurahan hingga TPS terkait rendahnya partisipasi pemilih.
“Hasil evaluasi ini menjadi bahan kami untuk melakukan pemetaan berbasis kelurahan dan mengidentifikasi persoalan dan kendala yang dihadapi setiap kelurahan sehingga bisa menjadi acuan kerja kami di KPU untuk selanjutnya,” jelasnya.
Secara keseluruhan, tingkat partisipasi pemilih di Pilwalkot Makassar 2020 hanya mencapai 59,66%. Berikut 10 kelurahan dengan tingkat partisipasi pemilih tertinggi;
1. Kelurahan Lakkang (Kec. Tallo) 88,79%
2. Kelurahan Utia (Kec. Biringkanaya) 82,18%
3. Kelurahan Lae-lae (Kec. Ujung Pandang) 76,1%
4. Kelurahan Bonto Rannu (Kec. Mariso) 74,9%
5. Kelurahan Barang Caddi (Kec. Sangkarrang) 74%
6. Kelurahan Bonto Biraeng (Kec. Mamajang) 70,36%
7. Kelurahan Ujung Tanah (Kec. Ujung Tanah) 69,63%
8. Kelurahan Pattingallaoang (Kec. Ujung Tanah) 69,37%
9. Kelurahan Labuang Baji (Kec. Mamajang) 68,12%
10. Kelurahan Barombong (Kec. Tamalate) 68,1%
Sementara itu, berikut 10 kelurahan dengan tingkat partisipasi pemilih terendah;
1. Kelurahan Ende (Kec. Wajo) 43,95%
2. Kelurahan Daya (Kec. Biringkanaya) 45%
3. Kelurahan Masale (Kec. Panakkukang) 47%
4. Kelurahan Melayu Baru (Kec. Wajo) 47,78%
5. Kelurahan Butung (Kec. Wajo) 47,86%
6. Kelurahan Baru (Kec. Ujung Pandang) 50,2%
7. Kelurahan Sawerigading (Kec. Ujung Pandang) 50,2%
8. Kelurahan Malimongan Tua (Kec. Wajo) 50,36%
9. Kelurahan Wajo Baru (Kec. Bontoala) 50,41%
10. Kelurahan Pattunuang (Kec. Wajo) 50,43%
(nvl/idh)