InaNegeriku.com – Sejumlah pejabat tinggi di pemerintahan Presiden Yoon Suk Yeol mengajukan pengunduran diri massal pada Rabu (4 Desember 2024), menyusul kekisruhan yang timbul akibat pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon pada Selasa malam (3 Desember 2024). Laporan yang disampaikan oleh Kantor Berita Korea Selatan (Yonhap) menyebutkan bahwa sejumlah pembantu senior Yoon, termasuk kepala staf dan lebih dari 10 sekretaris senior, telah mengajukan pengunduran diri mereka secara bersamaan.
Pengunduran diri ini terjadi setelah keputusan Presiden Yoon untuk memberlakukan darurat militer, yang dianggap oleh banyak pihak sebagai langkah yang kontroversial dan berlebihan. Laporan dari CNN menyebutkan bahwa pejabat-pejabat tinggi yang mengundurkan diri termasuk kepala staf presiden dan sejumlah sekretaris senior.
Langkah darurat militer tersebut telah memicu kemarahan dan ketidakpuasan di kalangan masyarakat. Sejumlah pihak menuntut agar Presiden Yoon mundur, mencerminkan ketegangan politik yang semakin meningkat. Hingga saat ini, Presiden Yoon belum memberikan respons resmi terhadap desakan publik untuk mengundurkan diri.
Dengan semakin berkembangnya ketegangan politik ini, masa depan Presiden Yoon Suk Yeol kini berada dalam sorotan. Para pejabat yang mengundurkan diri juga mencerminkan ketidakpuasan internal dalam pemerintahannya.
Baca Juga : Indonesia-Korea Kerja Sama Sistem Pembayaran Berbasis QR Code
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari InaNegeriku.com. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email tau sosial media kami lainnya.