Jakarta – Pulau kecil muncul di perairan Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), setelah badai dampak kelahiran siklon tropis Seroja. Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mengatakan perlu penelitian apakah pulau itu muncul akibat fenomena siklon Seroja.
“Ada isu yang berkembang sekarang di Indonesia bahwa akibat siklon Seroja ini, ada pulau yang muncul di NTT, ada berapa pulau. Kami informasikan memang ada satu daerah, yaitu di Kabupaten Rote Ndao, ada tanah yang nongol di atas permukaan laut,” kata Josef dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (14/4/2021).
Josef menyebut harus dilakukan pengujian terkait kemunculan pulau kecil itu. Sebab, menurut dia, ada kemungkinan pulau-pulau yang muncul itu terlihat ketika air surut.
“Ini mesti kita uji dulu apakah ini memang akibat bencana kemarin atau memang biasa di NTT banyak sekali pulau yang begitu hujan dia tenggelam tapi begitu airnya surut muncul kembali, perlu penelitian lebih lanjut,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, Josef juga menyampaikan soal pemulihan rehabilitasi pasca-bencana, terutama terhadap anak-anak di bawah umur. Dia mengatakan saat ini pihaknya melibatkan tokoh agama untuk memberikan konseling ke anak-anak yang mengalami trauma.
“Ada satu contoh di Alor itu satu keluarganya meninggal semua hanya tinggal anaknya umur 2 tahun dan anak yang umur 9 bulan. Dan, anak yang umur 9 bulan ini bapaknya lempar ke lumpur dan ditolong oleh orang lain dan bapaknya tak tertolong dan dia trauma sekali anak ini. Sehingga kami mendatangkan psikolog agar bantu anak yang trauma,” paparnya.
Sedangkan untuk pemulihan fisik di wilayahnya, Josef mengatakan jembatan-jembatan kecil sudah diperbaiki dibantu oleh personel TNI-Polri dan Kementerian PUPR. Namun untuk jembatan dan pemulihan infrastruktur yang besar masih belum dilakukan.
“Sekarang konsentrasi di manusianya berapa jenazah yang kita cari dan korban yang kita kubur dan kita meminimalisir rumah rusak berat, ringan,” paparnya.
Sebelumnya, Camat Loahulu, NTT, Jemmy Adu mengatakan pulau kecil tersebut berada di antara Desa Holulai dan Desa Tasilo. Pulau kecil tersebut berbentuk memanjang sehingga terlihat seperti tanggul pemecah ombak.
“Itu muncul sejak Minggu, tanggal 4 April. Warga nelayan yang awal pertama menemukan,” kata Jemmy saat dihubungi, Selasa (13/4).
Kepala Biro Humas dan Protokol Sekretariat Daerah NTT Marius Ardu Jelamu mengatakan warga mengusulkan pulau itu dinamai ‘Pulau Paskah’. Namun pemerintah daerah belum membahas peresmian nama pulau itu. Sebab, pemerintah saat ini masih fokus pada penanganan korban bencana di NTT.
“Belum dikasih nama, tapi warga mau ngasih nama itu ‘Paskah’, karena bersamaan dengan Hari Paskah. Tapi belum resmi, masyarakat mengusulkan itu,” kata Marius.
(idn/idh)