Inanegeriku.com – Keindahan alam pulau Papua sudah tidak diragukan lagi, bahkan pulau ini mendapat julukan Mutiara Hitam.
Ketika Anda tinggal di pulau besar ini, jangan membayangkan bahwa Anda akan menemukan banyak alam dan pesonanya yang mempesona.
Salah satu daerah yang wajib dikunjungi di pulau ini adalah Kabupaten Fakfak.
5 Rekomendasi Wisata di Kab. FakFak, Papua Barat
Spot wisata Papua Barat di Kabupaten Fakfak ada beragam dari wisata alam, sejarah, budaya dan lainnya.
Inanegeriku kali ini akan mengulas wisata Papua Barat di Fakfak dari pesona wisata alamnya.
Berikut 5 Rekomendasi Wisata di Kabupaten FakFak, Papua Barat:
1. Air Terjun Kiti-kiti
Air terjun Kiti-kiti adalah obyek wisata yang terletak di Kawasan Konservasi Taman Pesisir Teluk Nusalasi, Distrik Karas, Fakfak.
Obyek wisata ini masih sangat jarang di sentuh pengunjung karena jaraknya yang jauh dari kota Kabupaten Fakfak.
Air Terjun Kiti-kiti, letaknya sangat unik, karena hilir dari air terjun ini bermuara langsung ke laut.
Pemandangan yang disuguhkan di sekeliling air terjun, berjejer hamparan panorama gunung, pepohonan hijau dengan warna biru air laut yang jernih.
Sehingga wisatawan bisa menikmati suguhan pemandangan air terjun, pantai dan laut dalam satu tempat.
Saat air laut surut, akan terbentuk pantai di bawah air terjun yang bisa dinikmati wisatawan.
Lalu saat air kembali pasang, air terjun akan langsung terjun bebas ke laut.
Di sini juga wisatawan bisa snokeling dan diving.
Ada banyak biota laut dan terumbu karang di sekitar Air Terjun Kiti-kiti yang memanjakan mata.
Jika ingin memancing, ada banyak ikan yang bisa ditemukan juga di sini.
Cara Menuju Air Terjun Kiti-kiti
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, langkah pertama harus menempuh perjalalan dengan jalur laut dari pelabuhan Fakfak.
Di pelabuhan Fakfak, wisatawan bisa menyewa speed boat untuk mengantar ke objek tesebut.
Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 3-4 jam namun tak membosankan, karena banyak hamparan pemandangan yang bisa dinikmati.
Hal yang harus diperhatikan, jangan berkunjung saat musim angin timur berhembus, karena menyebabkan ombak menjadi tinggi dan bisa sangat berbahaya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Tegaskan Turis Asing untuk Patuhi Aturan dan Norma saat di Bali
2. Pulau Ugar
Desa Ugar, Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak memiliki gugusan pulau yang serupa, dengan bermacam pulau-pulau kapur (karst) kecil.
Gugusan pulau itu mencakup Pulau Tupir, Katutifmatan, Baras, Rumawain, Sariga, hingga Pasir Timbul.
Desa Ugar memiliki potensi wisata bahari yang begitu besar.
Jika ingin menikmati keindahannya lebih dekat, pengunjung juga bisa berkeliling deretan pulau dengan berlayar menggunakan perahu fiber.
Uniknya, di pulau-pulau ini bisa ditemukan jejak arkeologi berupa lukisan prasejarah pada dinding-dinding tebing karst, Jumat (14/10/2022).
Yang menarik lainnya, Desa Ugar menduduki Juara Harapan Satu sebagai Desa Wisata Maju Terbaik ADWI 2022.
Selain wisata bahari, Kampung Ugar juga memiliki masjid tua bersejarah yang tepatnya berlomasi di semenanjung Papua, yaitu Masjid Tua Patimburak.
Masjid yang menjadi salah satu pusat agama Islam di wilayah tersebut adalah salah satu peninggalan sejarah Islam di Papua.
Bentuk masjid masih mempertahankan arsitektur lama dan tampak unik karena merupakan perpaduan bentuk gereja dan masjid.
Ini dianggap sebagai perwujudan dari toleransi antaragama yang begitu kuat di Kabupaten Fakfak.
Salah satu aktivitas yang dapat dinikmati yaitu Diving di perairan Desa Ugar.
Hal menarik yang ditemui saat melakukan aktivitas diving di perairan Ugar yaitu jika beruntung para wisatawan dapat langsung menyaksikan dan menyelam langsung bersama Penyu Hijau dan Penyu Sisik.
Selain itu terdapat beragam jenis terumbu karang seperti Arcopora, Anthozoa, Crinoidea, Dendronephthya, Berbagai Jenis Karang Lunak, Ikan Penghuni Karang dengan beragam warna yang pastinya dapat memberikan pengalaman tersendiri.
3. Pulau Tubir Seram
Pulau Tubir Seram, yang jadi kawasan wisata Papua Barat tepatnya berada di seberang Kota Fakfak.
Penampakan Pulau Tubir Seram dapat dilihat saat kita berdiri di Kota Fakfak menghadap lautan lepas.
Untuk menuju ke sana, dapat menggunakan perahu milik masyarakat di Kampung Brongkendik dengan menempuh waktu sekitar 45 menit.
Saat menyeberang, para pengujung kerap diajak nelayan setempat mengelilingi pulau kosong yang dikelilingi tebing terjal yang indah.
Nah apabila air surut, Pulau Tubir Seram bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari Kota Fakfak.
Hal itu juga menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, jadi keunikan dari Pulau Tubir Seram.
Baca Juga: WNI Pemegang E-Passport Kini Dapat Ajukan Visa Waiver Jepang Secara Online
Saat sampai di Pulau Tubir Seram, pengunjung hamparan pasir putih hingga patung pahlawan Fakfak menggunakan pakaian adat serta membawa dua senjata yang menghadap langsung ke Kota Fakfak.
Patung tersebut merupakan sosok Krapangit Gewab, pahlawan yang berawal dari Fakfak, Papua Barat.
Dikutip dari akun Twitter Kabupaten Fakfak, patung itu untuk mengenang sejarah perjuangan rakyat Fakfak di bawah kepemimpinan Krapangit Gewab pada tahun 1900, pada tahun itu terjadi perlawanan masyarakat Fakfak melawan Belanda yang dipimpin Krapangit Gewab.
Diperingati tiap tanggal 16 November bersamaan dengan terbentuknya Kabupaten Fakfak.
Di Pulau Tubir Seram, para wisatawan bisa menghabiskan waktu dengan menyelam atau sekedar snorkeling menikmati keindahan alam bawah lautnya.
4. Teluk Toran
Teluk Toran merupakan sebuah teluk yang terbentang membentuk pulau-pulau bebatuan karst dengan mayoritas tumbuhan anggrek di atasnya, serta pada garis pantai yang dimilikinya terdapat hamparan pasir putih yang cukup luas.
Teluk Toran terletak di Kampung Mas dan Antalisa Distrik Karas, Kabupaten Fakfak Papua Barat.
Dalam literatur bahasa lokal setempat, kata “Toran” berarti “Batu duduk”, karena spot wisata Teluk Toran ini memang merupakan bebatuan karst yang posisinya berada di bawah kaki Gunung Bay.
Teluk Toran juga memiliki panjang garis pantai sekitar 4.200 Meter yang menjadi ekosistem karang dan habitat berbagai jenis biota laut lainnya.
Teluk ini juga memiliki laguna yang cukup luas sekitar 1 Ha, terdapat sistem aliran goa berair yang bermuara ke laguna.
Baca Juga: Tiket Masuk Candi Borobudur Rp 150.000 Per Orang, Kemahalan?
Lokasi objek wisata Teluk Toran memang relatif jauh dan sulit dijangkau dari pusat Kota Fakfak, karena akses satu-satunya harus melalui wilayah perairan.
Waktu tempuh dari pusat Kota Fakfak ke Teluk Toran sekira 50 menit, menggunakan Speed Boat dan 2 jam menggunakan long boat.
Biaya sewa transportasi untuk menuju lokasi wisata ini masih cukup mahal, dan akan lebih baik jika wisatawan datang bersama rombongan dan memiliki kenalan dekat dengan pemilik perahu, maka akan mendapatkan harga yang lebih murah.
Sesampainya di objek wisata Toran, wisatawan akan disambut dengan gugusan bebatuan karst, Pohon Kelapa, dan hutan hujan tropis beserta vegatasinya yang lengkap.
Berenang jadi aktivitas yang paling menyenangkan untuk dilakukan.
Selain itu masih banyak aktivitas wisata menarik lainnya dan tak kalah seru di Teluk Toran, misalnya memancing, melihat burung (bird watching), serta mengamati spesimen anggrek Papua yang tumbuh sporadis di hutannya.
Baca Juga: Indonesia Siap Gelar ASEAN Tourism Forum 2023
5. Sungai Ubadari
Air Terjun Ubadari terletak di Kampung Ubadari di Distrik Kramomongga, Kabupaten Fakfak.
Waktu tempuh untuk menuju objek wisata Air Terjun Ubadari sekitar 1 jam perjalanan darat menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat, dari pusat kota yakni Taman Satu Tungku Tiga Batu.
Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat permandian alami.
Air terjun ini memiliki aliran air yang unik karena mengalir mengikuti bebatuan cadas, yang jika dilihat mirip seperti anak tangga.
Airnya yang segar diliputi nuansa hutan hujan tropis (rainforest), serta cuitan suara burung, membuat pengunjung wisata merasakan sensasi kembali ke alam atau “back to nature” ketika berada di Air Terjun Ubadari.
Aktivitas wisata yang dapat dilakukan pengunjung yakni mandi, berenang, berfoto di spot-spot bebatuan dan camping bersama.
Di sekitar Air Terjun Ubadari, tumbuh secara sporadis pohon Pala yang menjadi tanaman atau komoditi khas warga Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.
Setelah pengunjung berenang atau mandi, dapat memetik Pala untuk menyantapnya dengan merica, atau yang biasa dikenal masyarakat Fakfak dengan sebutan “baraci”.
Baca Juga: Curug Citambur, dari Mana Asal Mula Namanya?
Objek wisata Air Terjun Ubadari juga ditunjang dengan fasilitas berupa gazebo untuk bersantai ria dan juga bilik MCK.
Jangan khawatir pula, karena meski berada di dalam hutan, tetapi objek wisata Air Terjun Ubadari merupakan salah satu wisata populer yang ramai dipadati pengunjung, terlebih saat akhir pekan.
Air terjun ini juga masih berada dalam areal perkampungan, makanya sangat cocok apabila wisatawan atau pengunjung ingin merasakan sensasi mandi di Air Terjun Ubadari dengan keramah-tamahan masyarakatnya.
Dengan airnya yang amat dingin, wisatawan akan kembali dapat menghilangkan penat, setelah beraktivitas di cuaca yang terik.
Untuk itu, jika pengunjung atau wisatawan ingin mencari tempat relaksasi di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, maka objek wisata yang satu ini patut dikunjungi.
Pengunjung yang tak memilih berenang atau mandi, dapat duduk bersantai di tepian ataupun bebatuan cadas, samil merasakan semilir angin sepoi-sepoi, udara segar, suasana tenang, dan suara gemericik air yang mengalir.
Adapun untuk tiket masuk, pengunjung dikenai biaya Rp 5.000 per orang. Namun dengan harga murah meriah ini, anda sudah dapat menikmati keindahan dan ketenangan yang disajikan objek wisata Air Terjun Ubadari.
Indah sekali ya tempat-tempat wisata di Kabupaten FakFak, Papua Barat. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari tempat wisata buat perjalanan liburan kamu!
Baca Juga: 7 Air Terjun Menarik di Bengkulu Paling Memikat Hati
Dapatkan informasi terupdate berita populer harian dari inanegeriku.com. Untuk kerjasama lainnya bisa hubungi ke media sosial kami lainnya.