InaNegeriku – Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Miranda S Goeltom mengatakan, di tengah krisis dunia akibat pandemi, peperangan, dan faktor lainnya, dunia mengakui keberhasilan Indonesia dalam menjaga kondisi perekonomian tetap stabil.
Secara umum Indonesia kuat untuk bertahan.
Sepanjang sejarah perekonomian beberapa dekade terakhir, belum pernah dalam sejarah inflasi Indonesia lebih rendah daripada inflasi Amerika Serikat.
Baca Juga: Masalah Bentrokan Warga di Jakarta: Faktor Sejarah Atau Ekonomi?
Inflasi Indonesia hanya 4 sampai 5 persen.
Sementara Amerika Serikat mencetak inflasi mencapai 9 persen.
Tanggapan Miranda Goeltom
Menurut Miranda, hampir seluruh dunia mengakui Indonesia memiliki kebijakan keuangan dan kebijakan fiskal yang baik.
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Gubenur Lemhannas RI, Letnan Jenderal TNI Mohamad Sabrar Fadhilah dalam sambutannya menyebutkan Indonesia tetap perlu waspada.
Baca Juga: Wapres Dorong Institusi Pendidikan dan Riset Jadi Jangkar Ekonomi
Prospek Ekonomi Indonesia di Kancah Dunia
Prospek ekonomi dunia semakin membaik, akan tetapi terdapat faktor geopolitik yang perlu diwaspadai.
Prospek kondisi ekonomi dunia meningkat, namun potensi risiko lainnya tetap tinggi karena situasi mengetatnya kondisi keuangan global dan penyebaran varian omicron, serta krisis geopolitik yang tengah terjadi.
Kondisi saat ini Indonesia tidak terlalu rentan sebagaimana tahun 1998 dahulu karena didukung oleh berbagai kebijakan dan dukungan pemerintah menjaga kestabilan perekonomian.
Indonesia termasuk dari sedikit negara yang dalam masa pandemi dari 2020 hingga 2022 tidak terlalu jauh turun pertumbuhan ekonominya dari yang diharapkan.
Terkait dengan upaya Indonesia yang memfokuskan dalam pembangunan infrastruktur, memang terjadi perlambatan, tapi kedepannya justru akan membaik dan memperkuat perekonomian.
Baca Juga: QRIS, Peluang Raksasa Ekonomi Indonesia
Sumber: Antaranews | Editor: Hegi