Risalahnegeriku
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Risalahnegeriku
No Result
View All Result

Banjir Bandang di Flores Timur NTT, Warga Butuh Tempat Mengungsi-Makanan

Redaksi Inanegeriku by Redaksi Inanegeriku
6 April 2021
2 min read
0
Banjir Bandang di Flores Timur NTT, Warga Butuh Tempat Mengungsi-Makanan

Jakarta – Jumlah korban akibat banjir bandang di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bertambah. Warga membutuhkan tempat penginapan untuk mengungsi agar bisa bertahan.

“Paling dibutuhkan saat ini adalah situasi emergency untuk tempat penginapan, makan-minum, obat-obatan, perawatan kesehatan,” ujar Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli, saat dihubungi detikcom, Senin (5/4/2021).

Agustinus menambahkan, warga membutuhkan tikar, kasus, dan peralatan memasak. Warga, lanjutnya, juga membutuhkan bantuan terapi psikologi atau trauma healing.

Sebab, kata dia, warga Flores Timur masih khawatir akan datangnya bencana susulan.

“(Di sini) masih hujan badai. (Warga) masih khawatir, kita sudah imbau untuk menjauhi daerah-daerah yang berpotensi bencana,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan, ada 56 orang korban akibat banjir bandang ini. Dari 56 korban, 37 telah ditemukan dan dikuburkan.

“(Korban sebanyak) 56 orang itu 37 sudah ditemukan, dan dilakukan penguburan tadi malam. (Sebanyak) 19 orang dilanjutkan pencarian di dalam tumpukan longsoran pada hari ini, (pencarian) sempat terhenti karena hujan deras,” ujar dia.

“Lalu 8 orang lainnya juga meninggal dunia di Kelurahan Weiwerang dan Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Di situ juga dilaporkan 4 orang masih hilang, belum ditemukan. Kemudian 3 orang lagi masih dalam pencarian di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado,” tambahnya.

Agustinus mengatakan akses jalan dan jembatan terputus serta ratusan rumah rusak akibat banjir bandang ini. Listrik pun mati. Dia berharap pemerintah pusat dapat segera memberikan bantuan.

“Kepada Bapak Joko Widodo, ini darurat. Biasanya penanggulangan bencana gini kami pakai dana alokasi umum. Tapi dana alokasi umum sudah dipotong pemerintah pusat kemarin dipangkas untuk kepentingan COVID nasional, hampir Rp 100 miliar itu. Karena itu kami praktis tidak punya kekuatan untuk menanggulangi ini. Karena itu mohon intervensi saat ini adalah dana dari pemerintah pusat dan provinsi,” ucap Agustinus.

Banjir tersebut akibat hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama di wilayah tersebut.

Agustinus mengatakan kondisi cuaca ekstrem tersebut mengakibatkan banjir dan tanah longsor yang membawa serta kayu dan batu besar. Benda-benda tersebut pun menghantam permukiman warga desa itu.

Baca juga : Update Data Korban Banjir Bandang NTT: 27 Orang Hilang

(jbr/idh)

Tags: Berita
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terpopular

Badan Gizi Nasional Tegaskan Sanksi Tegas, Dapur Dilarang Memasak Sebelum Pukul 00.00
Berita Terkini

Perpres Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis Siap Disosialisasikan, Atur Waktu Masak Dapur Mitra

24 Oktober 2025
Kemendikdasmen Naikkan Insentif Rp 100 Ribu, Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Tenaga Pendidik
Berita Terkini

Tunjangan Guru Honorer Ditetapkan Rp 400.000 Per Bulan Mulai Tahun 2026

24 Oktober 2025
Angkutan Barang Penyumbang Kedua Kecelakaan: Dirjen Aan Suhanan Peringatkan Komitmen Nol ODOL
Berita Terkini

Dirjen Kemenhub Aan Suhanan Tegaskan: Target Nol ODOL 2027 Harga Mati, Selamatkan Nyawa

23 Oktober 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism
Copyright Inanegeriku Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
wpDiscuz