Risalahnegeriku
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Risalahnegeriku
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Kepala BRIN Nyatakan Riset di Indonesia Diecer-Ecer

Redaksi Inanegeriku by Redaksi Inanegeriku
5 Januari 2022
1 min read
0
Kepala BRIN Nyatakan Riset di Indonesia Diecer-Ecer
ADVERTISEMENT

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjelaskan, kondisi penelitian di Indonesia bermasalah, sehingga tenaganya tidak bertambah.

“Bahkan ketika almarhum Pak Habibie masih hidup, sebenarnya ada yang salah dengan manajemen penelitian kami, sehingga kami tidak mendapatkan tempat, kekuatan penelitian kami tidak meningkat” kata Laksana Tri Handoko. dalam Dialog Pemimpin Redaksi BRIN dengan tema “Solusi fundamental untuk memperkuat riset dan inovasi” yang diikuti secara online di Jakarta, Selasa malam, 4 Januari 2022.

Juga dibandingkan tahun 1970-an, Malaysia dan Thailand belajar banyak tentang penelitian di Indonesia.

“Bandingkan dengan Malaysia dan Thailand. Tahun 70-an dia (Malaysia, Thailand) belajar banyak dari kami. Jadi sekarang kami pergi ke sana, bahkan guru-guru kami, tidak hanya di kampus-kampus kecil, banyak guru di ‘UI, Guru besar ITB yang menempuh S2, S3 ke Malaysia, dimana banyak menteri juga menimba ilmu.Jadi sesuatu yang kita sadari ada yang salah,” kata Laksana.

Pihaknya juga memaparkan permasalahan penelitian di Indonesia, termasuk penelitian di Indonesia yang didominasi oleh pemerintah. “Riset kami sekitar 80 persen pemerintah, 20 persen non-pemerintah. Padahal, penelitian tidak boleh didominasi oleh pemerintah,” katanya.

Handoko menambahkan, penelitian yang dilakukan pemerintah hanya penelitian skala kecil yang tersebar luas di berbagai kementerian/lembaga. “Sudah dominan, retail, kata Pak Jokowi 74 K/L (kementerian/lembaga) kita kecil-kecilan,” ujarnya.

Masalah kedua adalah masih sedikitnya lembaga penelitian swasta dan sumber daya manusia peneliti.

“Harus ada banyak lembaga penelitian, harus ada banyak peneliti. Seharusnya hanya ada beberapa lembaga penelitian pemerintah, satu, dua. Paling harus non-pemerintah, kalau standar UNESCO 80% non-pemerintah, penelitian pemerintah adalah satu hal yang tidak menjual, ”katanya.

Dalam kerangka itu, pihaknya juga meminta pemerintah mengurangi lembaga penelitian dan mendorong lebih banyak peneliti dan lembaga penelitian swasta.

ADVERTISEMENT
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terpopular

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Ini Sejarah dan Para Tokoh
Berita Terkini

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Ini Sejarah dan Para Tokoh

29 September 2023
Cara Membeli dan Pembubuhan e-Meterai di Berkas Seleksi CASN 2023
Berita Terkini

Cara Membeli dan Pembubuhan e-Meterai di Berkas Seleksi CASN 2023

27 September 2023
Kebakaran Bromo Merugi Hingga Rp 89,76 Miliar
Berita Terkini

Kebakaran Bromo Merugi Hingga Rp 89,76 Miliar

26 September 2023
ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism
Copyright Inanegeriku Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
wpDiscuz