Risalahnegeriku
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Risalahnegeriku
No Result
View All Result

Lima Minggu Sembuh dari COVID-19, Wanita Ini Alami Paru-Paru Kolaps

Redaksi Inanegeriku by Redaksi Inanegeriku
1 Februari 2021
2 min read
0
Lima Minggu Sembuh dari COVID-19, Wanita Ini Alami Paru-Paru Kolaps

RELATED STORIES

Bukti Indonesia sebagai Bangsa Maritim Terpampang di Candi Borobudur

Bukti Indonesia sebagai Bangsa Maritim Terpampang di Candi Borobudur

11 Oktober 2022
Inilah 9 Potensi Ekonomi Maritim Indonesia!

Inilah 9 Potensi Ekonomi Maritim Indonesia!

19 Agustus 2022

Liputan6.com, Amsterdam – Seorang wanita di Belanda terinfeksi COVID-19 dan mengalami gejala ringan, tapi setelah dironsen (rontgen) ternyata kedua paru-paru dia rusak usai dinyatakan sembuh dalam kurun waktu lima minggu.

Seperti dikutip Livescience pada Sabtu, 30 Januari 2021, awalnya wanita itu mengembangkan gejala COVID-19, termasuk demam dan nyeri otot. Namun, dari gejalanya tersebut, dia merasa mampu untuk mengobati gejalanya di rumah dengan asetaminofen dan inhaler. Kondisinya pun mulai membaik.

Akan tetapi lima minggu kemudian, gejala barunya muncul. Menurut laporan yang diterbitkan pada 22 Januari di The Journal of Emergency Medicine, wanita 38 tahun itu dilarikan ke ruang gawat darurat setelah dia mengalami sesak napas dan nyeri yang menusuk di dadanya. Dia mengatakan bahwa gejalanya muncul tiba-tiba hari itu dan tampaknya semakin parah.

“Hasil ronsen di UGD menunjukkan bahwa dia menderita ‘pneumotoraks bilateral’, yang berarti kedua paru-parunya kolaps,” tulis laporan tersebut.

Menurut National Institute of Health, paru-paru kolaps (Pneumotoraks) terjadi ketika udara bocor dari paru ke ruang antara paru-paru dan dinding dada, yang memberi tekanan pada paru-paru dan mencegahnya berkembang dengan baik.

Kondisi ini dapat disebabkan trauma pada dada atau oleh kondisi paru-paru tertentu, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Menurut University of Wisconsin-Madison, pasien yang menggunakan ventilator juga berisiko mengalami paru-paru kolaps karena alat tersebut (ventilator) dapat membengkakkan paru secara berlebihan.

Namun, hal yang dialami wanita tersebut tidaklah biasa karena dia tidak memiliki faktor risiko untuk kondisi tersebut, dan dia belum pernah dirawat di rumah sakit atau menggunakan ventilator sebelum paru-parunya runtuh, dikutip dari laporan tersebut.

Tags: Health
0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terpopular

Presiden Jokowi Minta OJK Dukung Program Hilirisasi
Berita Terkini

Presiden Jokowi Minta OJK Dukung Program Hilirisasi

6 Februari 2023
Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31% Sepanjang 2022
Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,31% Sepanjang 2022

6 Februari 2023
Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN
Ekonomi

Kondisi Ekonomi Maritim di Indonesia dan Negara-Negara ASEAN

2 Februari 2023
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism
Copyright Inanegeriku Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
wpDiscuz