InaNegeriku.com – Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan mengklaim inflasi di Indonesia paling rendah. Menurutnya tingginya harga barang-barang memang tidak terhindarkan akibat naiknya suhu geopolitik karena perang antara Rusia dan Ukraina, namun kenaikan inflasi Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan negara lain.
“Ini yang perlu kita jelaskan kepada masyarakat. Kita itu inflasinya paling rendah. Amerika, Eropa itu hampir sepuluh persen, kita itu hanya tiga sampai empat persen. Memang tidak bisa dihindari harga-harga sebagian itu akan naik tapi kenaikan kita itu jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain,” ujarnya di Istana Negara, Senin, 20 Juni 2022.
Dampak Buruk Harga Barang di Indonesia
Ia mengatakan akan berfokus pada pangan, khususnya dalam mengantisipasi dampak dari perang Rusia dan Ukraina tersebut yang mengakibatkan stok pangan berkurang dan kenaikan harga.
“Ya pangan terutama antisipasi terhadap perkembangan dunia terutama geopolitik yang memanas dipicu oleh Rusia dan Ukraina yang mengakibatkan harga-harga energi dan pangan itu meningkat tajam,” tuturnya.
Misalnya gas, kata Zulkifli, kenaikan harganya secara internasional mencapai Rp 15 ribu, sedangkan di Indonesia kenaikannya sebesar Rp 4 ribu. “Bayangkan pemerintah hanya jual Rp 4.000 ini jauh sekali, besar sekali subsidinya,” ucap Zulkifli Hasan.
Menurut Zulkifli, pemerintah telah berupaya menjaga stabilitas harga pangan dengan memberikan subsidi mencapai hampir Rp 400 triliun. Selain gas, solar, dan bensin juga telah disubsidi untuk menjaga stabilitas harga.
“Kemudian solar itu berapa, kalau nggak salah Rp 12 ribuan. Dijual cuman Rp 5.000 sekian. Bensin Rp12.000 lebih kurang Rp 8.000. Jadi besar sekali hampir Rp 400 triliun kita subsidi nah itu yang harus kita Jelaskan kepada masyarakat,” kata Zulkifli Hasan.
Adapun soal minyak goreng, ia mengatakan seharusnya kenaikan harganya merupakan rezeki untuk petani kelapa sawit. Ia berjanji akan membenahi persoalan tersebut dalam waktu satu bulan. Ia menargetkan harga minyak goreng akan sesuai harga eceran tertinggi atau HET, yaitu Rp 14 ribu.
“Minyak goreng itu kan ini harusnya rezeki, harga naik tapi kok jadinya boomerang. Ini kita benahi saya target paling tidak sebulan, di tempat yang sudah ditunjuk disediakan itu, maka minyak goreng itu insya Allah akan jadi Rp 14.000,” ucapnya.
Ketidakpuasan Publik Akibat Inflasi
Zulkifli Hasan berujar ketidakpuasan publik kepada pemerintah karena inflasi adalah hal wajar. Menurutnya, hal terpenting adalah komunikasi yang jelas dan bisa dimengerti oleh masyarakat tentang asal kenaikan harga dan subsidi yang telah diberikan pemerintah.
Sebelumnya Zulkifli berujar Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah memintanya menyelesaikan masalah ketersediaan pangan. Sehingga selama 100 hari pertamanya, ia akan berfokus menangani sengkarut pangan, khususnya minyak goreng.
“Minyak goreng yang lama enggak selesai itu, saya kira mudah-mudahan bisa dengan cepat bisa kita selesaikan, ketersediaan dan harga yang terjangkau,” ujar Zulkifli di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pada hari ia dilantik sebagai Menteri Perdagangan.
Ia mengaku optimistis dapat menyelesaikan permasalahan pangan saat ini karna memiliki pengalaman di bidang perdagangan. Kepercayaan presiden, kata dia, membuat dirinya yakin dapat melaksanakan tugas dengan baik. Ia mengatakan akan meneruskan kebijakan yang sudah ada dan menyempurnakannya.
Baca Juga: Dua Instruksi Penting Mendagri Soal Perpanjangan Status PPKM hingga 4 Oktober
Editor: Hegi