Pemerintah Indonesia telah memberikan nama untuk Ibu Kota Negara (IKN) Kalimantan Timur, nama yang dipilih adalah Nusantara.
“Saya baru mendapat konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Presiden pada hari Jumat. Jadi hari ini Senin, Jumat lalu. Dan katanya nama ibu kota negara ini Nusantara,” kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bappenas Suharso Monoarfa saat rapat Panitia Kerja RUU IKN di DPR, Jakarta, Senin, 17 Januari.
Suharso menjelaskan bahwa Nusantara dipilih sebagai nama ibu kota baru karena telah menjadi ikon di seluruh dunia, nama yang juga menggambarkan kepulauan Indonesia.
“Alasannya nusantara sudah lama dikenal dan menjadi ikon internasional, mudah dan menggambarkan nusantara kita semua, negara republik Indonesia, dan saya kira kita semua setuju dengan istilah Nusantara,” Suharso dijelaskan.
Terpilihnya Nusantara atas nama ibu kota Indonesia telah menjadi berita mancanegara. Media asing seperti The Guardian memberitakan berita ini dengan headline “Indonesia names new capital Nusantara, replacing sinking Jakarta”.
Tajuk utama The Guardian yang menggunakan kata “sinking” atau tenggelam adalah visinya tentang ibu kota Indonesia saat ini, yaitu Jakarta.
“Presiden Joko Widodo pertama kali mengumumkan niatnya untuk memindahkan ibu kota Indonesia pada tahun 2019 dengan tujuan mengurangi tantangan lingkungan yang sangat besar yang dihadapi Jakarta dan mendistribusikan kembali kekayaan. Langkah ini tertunda karena pandemi, tetapi dapat dilanjutkan pada tahun 2024”.
“Pemerintah berharap dapat meringankan beban Jakarta, kota berpenduduk 10 juta orang yang terkenal dengan kemacetan lalu lintasnya, seringnya banjir dan salah satu kota yang paling cepat tenggelam di dunia karena pengambilan air yang berlebihan air bawah tanah.”
The Guardian juga menyebutkan bahwa sebagian wilayah Jakarta Utara mengalami penurunan sekitar 25cm per tahun penurunan tanah.