Saat Presiden Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi di wilayah Polda Kaltim, Jokowi menantang agar jumlah vaksinasi yang diberikan, dilipat gandakan.
Terkait itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan secara tegas mampu melaksanakan.
“Sangat mampu, karena masyarakat banyak yang menunggu,” tegasnya menjawab pertanyaan Presiden Jokowi.
Dijelaskan, pelaksanaan program vaksinasi massal dilaksanakan di 10 kabupaten kota di wilayah Kaltim. “Target Mabes Polri yang diberikan kepada kami 14.140 dosis vaksin,” paparnya.
Ia mengklaim antuasias masyarakat untuk mengikuti vaksinasi cukup besar, sehingga mendapatkan dukungan tambahan vaksin dari pemerintah propinsi maupun pemerintah kabupaten dan kota hingga mencapai 16 ribu dosis vaksin. “Kami targetkan jam 16.00 Wita sore ini sudah akan selesai,” ujarnya.
Hingga pukul 11.16 Wita pelaksanaan vaksinasi sudah mencapai 4.900 vaksin yang didukung oleh TNI, wali kota maupun bupati. “Target ini mudah-mudahan sore hari nanti sudah bisa tercapai,” harapnya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan masih banyak komunitas di Balikpapan yang belum menerima vaksin. Antusias masyarakat yang ingin divaksin cukup tinggi. Namun, keterbatasan vaksin yang menghambat masyarakat tidak mendapatkan vaksin.
“Mudah-mudahan sesuai dengan arahan presiden tadi, ke depan kami bisa dikalikan dua. Karena ini tergantung dari ketersediaan vaksin,” ulasnya.
Sebenarnya sasaran vaksinasi untuk semua masyarakat, akan tetapi program vaksinasi dari Polda Kaltim khusus di Balikpapan untuk memperoleh data peserta vaksin bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) melalui bank data. Yang terdaftar dalam bank data yang belum mengikuti vaksinasi, maka akan dipanggil untuk melaksanakan vaksinasi.
“Yang sudah terdaftar yang kami prioritaskan lebih dulu, nanti kami bisa gunakan bank data ini untuk daftar dan tunggu giliran,” ungkapnya.
Tentunya, pelaksanaan program vaksinasi ini sebagai upaya pemerintah untuk membentuk kekebalan kelompok. Adapun tiga hal utama untuk mencegah peningkatan kasus Covid 19 di Kaltim dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) 5 M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas keluar rumah), melaksanakan PPKM mikro dengan cara testing dan tracing supaya tidak menyebar dengan cepat apabila ditemukan ada yang positif. Ketiga, kegiatan vaksinasi.
“Kami seluruhnya berharap masyarakat patuh pada protokol kesehatan, jika kami lakukan 5 M. Mudah-mudahan bisa tahan kelajuan Covid 19 ini,” pungkasnya.(*)
–>