Inanegeriku – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan mengungkapkan situasi perekonomian dunia saat ini masih jauh dari kabar baik. Banyak negara alami tekanan berat hingga jatuh ke jurang resesi.
Situasi yang dimaksud adalah pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya selesai di dunia. Kemudian ada perang Rusia dan Ukraina yang tidak diketahui kapan akan berakhir.
“Perkembangan situasi geopolitik perang di Ukraina dan implikasi ke berbagai dimensi, dan harga pangan dan energi,” ungkap Sri Mulyani dalam acara Indonesia Economic Prospects – December 2022 edition yang diselenggarakan Bank Dunia, Kamis (15/12/2022)
Hal ini mendorong lonjakan inflasi di berbagai negara, setelah sebelumnya dihadapkan pada persoalan disrupsi rantai pasok akibat perubahan permintaan selepas krisis akibat covid-19.
“Kenaikan inflasi yang sangat tajam, bahkan disebut terparah sejak 40 tahun terakhir,” jelasnya.
Bentuk respons dari banyak negara atas situasi ini adalah pengetatan moneter melalui kenaikan suku bunga acuan. Dampak yang kemudian muncul adalah gejolak di pasar keuangan, seperti keluarnya aliran modal (outflow) dan pelemahan nilai tukar mata uang.
Negara berkembang dan miskin akan menghadapi tekanan yang berat. Terutama yang tidak lagi memiliki ruang fiskal, termasuk untuk menarik utang baru.
“Dilema kebijakan maupun ruang manufer bagi banyak negara masih sangat sempit,” pungkasnya.
Baca Juga: Harta Karun di Lumpur Lapindo Terungkap, Jokowi Pasti Happy..
