Risalahnegeriku
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
No Result
View All Result
Risalahnegeriku
No Result
View All Result

200 Juta Suntikan Untuk Satu Tujuan, Yakni Indonesia Akhiri Pandemi

Redaksi Inanegeriku by Redaksi Inanegeriku
7 November 2021
3 min read
0
200 Juta Suntikan Untuk Satu Tujuan, Yakni Indonesia Akhiri Pandemi

Tepat 297 hari setelah suntikan vaksin COVID-19 pertama di Indonesia diberikan kepada Presiden Joko Widodo pada 13 Januari 2021, Indonesia telah berhasil menyuntikkan lebih dari 200 juta dosis vaksin COVID-19 kepada masyarakat Indonesia. Hal ini dapat tercapai berkat kerja sama dan peran aktif lebih dari 270 juta masyarakat.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro menyatakan bangga dan mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mengantar Indonesia mencapai suntikan vaksin COVID-19 ke 200 juta di minggu ini.

“Hari ini, 5 November 2021, per 12.00 WIB, Indonesia sudah mencatat  204.913.735 suntikan dosis yang diberikan kepada lebih dari setengah sasaran vaksinasinya,” terang Reisa, yang juga ditunjuk sebagai Duta Adaptasi Kebiasaan Baru oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 serta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) sejak Juni 2020.

Jumlah suntikan tersebut terdiri dari 123.824.199 suntikan dosis pertama, 77.687.838 suntikan kedua, serta 1.156.371 suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan. Jumlah ini sudah termasuk suntikan vaksin dari Vaksinasi Gotong-Royong.

“Tentunya, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada upaya kemitraan pemerintah dan swasta, public-private partnership, dalam bentuk Vaksin Gotong-Royong yang sudah mencapai lebih dari 2,2 juta suntikan per hari ini,” ujar Reisa.

Reisa mengingatkan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh komponen bangsa Indonesia mulai dari mereka yang berada di garis depan perjuangan melawan COVID-19 seperti tenaga kesehatan, TNI, POLRI, Aparatur Sipil Negara,  sampai dengan ibu rumah tangga dan anak-anak yang menyukseskan Gerakan Belajar, Bekerja, Beribadah di Rumah beberapa waktu yang lalu serta keluar hanya untuk divaksinasi.

“Satu untuk semua, semua untuk satu. Kita semua punya peran yang kita sumbangkan, tanpa terkecuali. Terima kasih untuk semua rakyat Indonesia yang luar biasa,” kata Reisa.

Namun, Reisa mengingatkan perjalanan menuju 100 persen capaian masih panjang. Untuk memvaksinasi 208.265.720 orang yang masuk dalam kategori sasaran vaksinasi COVID-19 diperlukan setidaknya sekitar 416 juta suntikan.

“Tentunya dengan kemungkinan lebih atau kurang mempertimbangkan ada vaksin yang sekali suntik, yaitu vaksin Janssen, dan ada suntikan booster bagi Nakes,” jelasnya

Reisa mengatakan capaian ini membuat Indonesia berada menjadi salah satu dari lima negara dengan jumlah suntikan tertinggi bersama India, Amerika Serikat, Brazil dan Jepang. “Sebagai Ketua G20, kita berkontribusi terhadap pencapaian dunia memvaksinasi hampir setengah penduduknya dengan minimal satu dosis, atau sama dengan menyuntikan 7 miliar dosis ke seluruh warga planet bumi.”

Reisa yakin sikap saling melindungi, toleransi dan solidaritas adalah kunci pencapaian 200 juta suntikan ini. “Indonesia adalah Kita. Kita adalah Indonesia. Inilah pemersatu kita yang mengantarkan kita ke hari ini. Di mana semua indikator pengendalian COVID-19 membaik.”

Menurut data Kemenkes RI, program vaksinasi pemerintah sudah mencapai sekitar 40 persen untuk kategori dosis lengkap, dan 60 persen untuk dosis pertama.

“Tekad WHO adalah memvaksinasi, minimal satu dosis, sekurang-kurangnya 40% warga di setiap negara di dunia di akhir tahun ini. Dan 70% di tahun depan. Indonesia sudah melewati milestone, batas capaian minimal tersebut. Dan dalam arah yang sesuai, on track, menuju ke milestone berikutnya,” papar Reisa.

Artinya, ada 77.687.838 orang Indonesia yang sudah mendapatkan dosis lengkap. Selain itu, masih ada 46.136.361 yang belum mendapatkan suntikan kedua atau baru mendapat dosis pertama.

“Ada dua pesan dari statistik ini: Pertama, yang belum suntik kedua, pastikan tepati jadwalnya, dan lengkapi perlindungan Anda. Jangan dilewatkan meski situasi membaik saat ini. Kedua, masih ada sekitar 84 juta saudara-saudari kita yang belum mendapat satu pun dosis vaksin COVID-19. Ayo daftarkan, antarkan, dan temani mereka yang  belum divaksinasi. Datangi ke rumah kalau perlu,” kata Reisa.

“Prinsip tumbuhnya kekebalan bersama terhadap COVID-19 wajib berdasarkan pemerataan vaksinasi di semua kelompok sasaran, termasuk 100 persen capaian di kelompok lansia, penyandang disabilitas dan kelompok rentan lainnya, serta anak-anak. Indonesia akan aman dari ancaman COVID-19, kalau semua orang Indonesia aman. Bukan Sebagian,” tambahnya.

Oleh karena itu, Reisa meminta kepada seluruh Gubernur dan Walikota, serta segenap masyarakat di pelosok nusantara untuk menyukseskan cakupan 100 persen di semua kelompok.

Laporan WHO Indonesia berjudul External Situation Report Nomor 79 yang terbit 3 November 2021 menyoroti beberapa provinsi yang cakupannya masih dibawah rata-rata nasional, yaitu dibawah 60 persen dosis pertama dan dibawah 40 persen dosis kedua.

Hanya Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan Kepulauan Riau yang sudah menyelaraskan capaian vaksinasi mereka dengan rata-rata capaian nasional, menurut laporan tersebut.

“Kami yakin perjuangan kita tidak akan berhenti sampai disini. Selama pandemi belum berakhir, vaksinasi harus kita gencarkan. Untuk semua. Tanpa kecuali. Tidak ada yang boleh tertinggal,” tegas Reisa.

Reisa juga mengingatkan selama pandemi belum berakhir dan capaian vaksinasi belum 100 persen, protokol kesehatan harus tetap dilakukan.

“Jangan lengah. Virus SARS COV-2 tetap mengintai. Meski angka kasus aktif dibawah 12 ribu, penambahan kasus per hari dibawah 1000, angka kematian per hari semakin turun dan level PPKM mayoritas kabupaten-kota di Indonesia sudah di level 1 dan level 2, bukan berarti kita berhenti waspada. Lengah sedikit, virusnya siap menyerang kembali. Memanfaatkan keteledoran kita.”

Dokter Reisa mengingatkan akan jauh lebih mudah tetap disiplin mempraktikkan 5 M—Memakai masker dengan benar dan tidak membuka ketika bertemu orang lain di tempat umum, menjaga jarak aman dari orang lain, menjauhi kerumunan meski mayoritas aktivitas masyarakat sudah diperbolehkan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih, dan selektif dalam bermobilitas untuk mengurangi risiko penularan—dibandingkan menghadapi potensi gelombang ketiga.

“Jangan biarkan Ibu Pertiwi berduka lagi. Cegah sebisa mungkin, sekeras mungkin, semaksimal mungkin datangnya gelombang ketiga, kenaikan kasus luar biasa untuk ketiga kalinya. Ayo, kita pasti bisa.”

“Caranya? Lewat vaksinasi 100 persen, merata untuk semua. Vaksinasi akan menumbuhkan kekebalan kelompok. Sedangkan dengan vaksin dan tetap disiplin prokes ketat, kita akan tumbuhkan ‘Ketahanan Kesehatan’, resilience, atau Kekebalan Bangsa terhadap COVID-19. Ayo tetap bermasker. Ayo cepat vaksinasi. Ayo bersama akhiri pandemi ini.”

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terpopular

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memberikan sambutan dalam acara "Creative Job Opportunity with AI" di Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Berita Terkini

Klaim Prabowo dan Megawati Gelar Sidang Paripurna untuk Makzulkan Gibran adalah Hoaks

6 Mei 2025
Indonesia Bekukan Sementara WorldCoin, Sorotan Tertuju pada Isu Privasi dan Pengumpulan Data Biometrik
Berita Terkini

Indonesia Bekukan Sementara WorldCoin, Sorotan Tertuju pada Isu Privasi dan Pengumpulan Data Biometrik

6 Mei 2025
Pemerintah Cairkan Gaji ke-13
Berita Terkini

Pemerintah Cairkan Gaji ke-13 untuk ASN dan Pensiunan Mulai Juni 2025

6 Mei 2025
  • Redaksi
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Citizen Journalism
Copyright Inanegeriku Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Keamanan
  • Ekonomi
  • Pariwisata
wpDiscuz